8

61 35 41
                                    

Typo bertebaran!

___

Pukul 14.00 siang. Renata sudah rapi dengan pakaiannya, tak lupa ia juga memakai makeup yang natural, ini tidak biasanya bagi Renata memakai makeup, dan alasannya memakai makeup karna dirinya akan melihat Vano bertanding basket, tentu saja dirinya harus terlihat cantik.

Dengen segera Renata menghubungi kedua temannya untuk segera berangkat sekarang, karena dirinya tak mau sampai terlambat sampai di lokasi. bukankah lebih baik menunggu lama dari pada terlambat?.

Renata menuruni tangga dengan terburu-buru, lalu dirinya langsung menuju ke kebun belakang rumahnya yang mana mamahnya sedeng berkebun di siang hari seperti ini.

"Mah!" Panggil Renata sambil berteriak.

"Kamu ini kenapa sih? Buru-buru amat," Tanya Ana sembari mengaduk pupuk.

"Mahh, Renata mau izin pergi nonton turnamen basket Sekolah aku, mah," Ucapnya sembari ikut jongkok Ana.

Ana menghentikan kegiatannya, lalu menolah keRenata." Tumben kamu pergi nonton basket?"

"I-tu mah, apa. Eeee, Renata mau nonton kak Va-no, lebih depatnya," gugup Renata.

Ana menghela nafas. "Kenapa sih, kamu itu kalo mamah kasih tau ngeyel benget,  mamah tu pengen kamu dapetin yang terbaik buat kamu. ternyata kamu masih berhubungan sama anak itu."

Renata menahan emosinya yang akan keluar. "Mah kebahagiaan aku juga karna kak Vano, mah! Ga ada yang laian," Bantahnya.

"Nak. dengerin mamah, memangnya Yano itu membalas perasaan mu? Enggak kan? Buat apa kamu pertehanin? Kamu cewek, ga pantas ngejar-ngejar cowok, sayang, " Jelas Ana sembari memegang tangan Renata.

"Vano mah bukan Yano." Koreksi Renata.

Ana memutar matanya malas. "Iya tau, gak tau lah, mamah!" Ucap Ana yang sebal.

Renata terkekeh. "Mamah kok bisa tau kalo aku yang ngejar-ngrjar kak Vano, terus kok tau juga kalo kak Vano belum suka sama aku?" Tanya Renata.

"Mck. Kamu ini, kaya ga tau mamah aja sih!" Kesal Ana sembari berjalan pergi ke dalam rumah.

Renata menepuk jidat nya. "Ohh iya, emak gue pasti kirim mata-mata di sekolah," Ucap Renata.

Renata segera berdiri dan berlari mengejar Ana yang belum terlalu jauh dari jaraknya. "Mahh, Kok pergi sih!" Teriaknya.

"Panas lah, kulit mamah bisa gosong kalo kelamaan di bawah sinar matahari, perawatan mamah itu mahal, ya!" Teriak Ana sembari berlari kencang ke dalam rumah.

Mereka berdua sudah di dalam rumah, tepatnya di meja makan. "Yampun, kulit mamah yang cantik ini jadi merah lagi!" Alay Ana.

"Lagian, mamah ngapain siang-siang berkebun?"

"Ya terserah ma-" Ucapan Ana terpotong oleh teriakan cempreng kedua temen Renata yang baru datang.

"Halo tante, apa kabar!" Sapa Sela dan Manda bersama.

Ana tersenyum hangat. "Baik kok, kaya yang kalian lihat."

"Oh ya, kalian ke sini, mau jemput Renata buat pergi ke pertandingan basket kan?" Tanya Ana sembari mencuci tangannya, yang kotor.

"Iya tente, bener banget." Jawab Manda.

"Mah, kalo gitu Renata pamit yah," Ucap Renata sembari mengulurkan tangannya untuk salim dan diikuti kedua temannya.

"Iya, kalian hati-hati."

"Kalo gitu kita berangkat mah. assalamu'alaikum," Ucap Renata.

Ana mengangguk. "Iya, waalaikumsalam."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kakak Kelas (Revisi) Where stories live. Discover now