1

207 143 200
                                    

Halo semuaa!
Makasih buat kalian yang udah mau mampir ke ceritaa ku:)

Aku cuma mau ngasih tau, Kalo ini cerita pertamaku.
Kalo semisal ada kesalahan dalam kata, maupun kalimat, atau mungkin titik, koma, Mohon di maafkan. kalo bisa di ingetin yah.

Bari aku semangat dong, biar aku semangat up nya, hehehe.

__❁__

"Kak Vano," Panggil seorang cewek. yang memiliki mata sipit, tubuh mungil, dengan rambut dikuncir satu, dan poni yang menutupi jidatnya.

"APA!"

"Selow dong Kak, heheh," Ucap cewek itu sambil menyengir.

"Kak Vano, ganteng banget sih!"

"Iya nihh, gue emang ganteng dari lahir," Ucap Vano tersenyum sombong, sembari menyisir rambutnya kebelakang.

"Ehh. Ngapain gue tanggepin, gue kan males sama lo, pergi sana lo!"

"Kak, lo mah gitu, tadi aja gue puji langsung senyum. Kok, sekarang jadi gini, sihh," Dumel cewek itu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Dih. Ogahh, sana lo pergi, hus-huss!" usirr Vano, sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka cewek itu.

"Kak. Kak Vano, tau gak?"

"Enggak!"

"Kak Vano tu, berarti benget bagi aku tau, gak! " Gemes cewek itu sembari mencubit kedua pipi Vano.

"Aaaa, makk! anak mu yang tampan ini mau di perkosa!" teriak Vano yg begitu nyaring. Bahkan Orang-orang yang tadi tidak peduli dengan mereka berdua, tiba-tiba atensi semua mata melihat kearah mereka secara serontak.

Cewek yang menyapa Vano itu adalah Renata Andini Putri, Adek kelas Vano. Renata bahkan sangat menyukai cowok itu dan mengejar cinta Vano yang notebenya kakak kelasnya. Vano sering di juluki si tukang rusuh sekolah, tak tau bagaimana Renata amat menyukai kakak kelasnya itu, yang jelas-jelas memeiliki sikap urakan. Memang, cinta tak harus memandang dari mana segi buruk orang itu, dan cinta bisa datang dari segi manapun tak perlu di pertanyakan.

"kakkkkk!" Bentak Renata. Dengan mukanya yang sudah merah menahan malu.

"Bisa gakk. Mulut nya tu di saring dikit aja, lo tu malu-maluin, bego!" Dumel Renata.

"Lo tau, kalo gue tu malu-maluin. Terus, kenapa lo deket-dekat gue? nempelin gue, ngejar-ngejar gue. Lo itu udah kaya renternir, risih gue," dumel Vano sambil membenarkan ledak dasinya yang sedikit kendor.

"Yaa, karna gue suk-" Ucapan Renata terpotong oleh teriakan cempreng kedua temennya.

"Renataa!" teriak dua orang cewek.

Dari arah lapangan ada dua cewek yang berlari menuju keberadaan Vano dan Renata. Mereka tampak panik, seperti orang di kejar-kejar setan. Bahkan penampilan mereka tidak bisa di bilang rapi.

"Hoss...hosss. Huh, capekk banget gilaa, " dumel Sela sembari mengatur nafas nya. Dia adalah Angela Sela Ariesta, biasa di panggil Sela. Anak ke satu dari dua bersaudara, Sela memiliki adik yang masih kelas 7 SMP. Orang tuanya memiliki bisnis kuliner yang sudah memiliki cabang di mana-mana.

"I-ya. capek banget, nafas gue kaya mau berhenti," ucap manda sembari memegangi dada nya yang naik turun. Dia adalah Amanda Safila Finanda, biasa di panggil manda. Dia adalah anak tunggul, ibunya memiliki usaha laundry yang sudah memiliki cabang di mana-mana, ayahnya sudah tiada.

"Lo berdua kenapa?" tanya Renata dengan menaikkan satu alisnya.

"Ahaha. lo berdua, kaya buronan yang lari dari penjara," ledek Vano.

Kakak Kelas (Revisi) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon