Ia langsung mengompreska nya pada Savian. Setelah selesai ia langsung turun kembali kedapur.Ia mulai menyiapkan segala bahan yang ia perlukan. Dan langsung memulai memasak.

Setelah kurang lebih 1 jam ia memasak. Aluna segera menuju ke kamarnya dengan semangkuk bubur dan satu gelas air putih.

" Mas bangun dulu." Aluna mengusap lembut Savian sambil membenarkan kain kompresannya

" Eungh."

" Bangun dulu, mas harus makan dulu."

Savian membuka matanya melihat Aluna yang tengah duduk disamping dirinya.

" Mas makan dulu ya." Savian mengangguk ia sedikit mengernyit karena sakit yang menyerang kepalanya saat ia ingin duduk.

" Pusing ya mas? Makanya sekarang makan dulu ya biar nanti bisa minum obat."

Aluna memberikan bubur itu kepada Savian tanpa berniat untuk menyuapinya.

Savian jadi merasa kesal kenapa istrinya itu sangat tidak peka. Masa orang sakit disuruh makan sendiri. Istrinya itu tidak tau apa jika dirinya juga ingin di suapi oleh nya.

" Lo gak mau nyuapin gue?"

" Eh? Maaf mas aku kira kamu gak akan mau kalo aku suapin. Aku takutnya nanti kamu malah marah dan gak mood makan"

" Badan gue lemes banget sekarang."

" Iya mas maaf, sini aku suapin." Aluna langsung menyuapi sendok demi sendok bubur kedalam mulut Savian.

" Udah gue kenyang."

" Sedikit lagi mas, dua sendok lagi ya."

" Udah habis, ini minum dulu." Aluna membantu Savian untuk minum. Setelah itu ia mulai membuka kemasan obat untuk Savian.

" Minum obat dulu yuk mas."

Setelah selesai meminum obat Savian kembali membaringkan tubuhnya.

Aluna mengganti kompresannya. Ia juga mengecek suhu tubuh suaminya dengan termometer.

" Mas sekarang tidur lagi aja ya." Setelah mengucapkan itu Aluna tersentak kaget karena Savian menarik tubuhnya dan membuat dirinya terjatuh menindih pria itu yang membuat jantung nya berdegup kencang. Bahkan saat keadaan sakit pun dan yang katanya sedang lemas tapi tenaga suaminya itu cukup kuat juga.

Aluna langsung berpindah menjadi berbaring disamping Savian.

" Gue mau tidur tapi lo harus disini jangan kemana-mana." Ucap Savian sambil memeluk Aluna sangat erat seperti gadis itu akan lepas dan pergi jika dirinya melonggarkan pelukannya barang sedikit.

" I-iya mas aku disini temenin kamu."

Ia tidak menyangka jika sedang sakit suaminya itu akan bertingkah seperti ini.





🍂🍂🍂



Keesokan paginya Aluna mendapati sampingnya kosong ia tidak mendapati suaminya. Sepertinya suaminya itu tengah berada di dalam kamar mandi. Ia pun segera turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

" Mas mau pergi ke kantor hari ini?" Ucap Aluna sambil menata makanan di atas meja makan.

" Hmm."

" Memangnya udah baikan? Gak pusing lagi?"

" Gue udah mendingan." Jawab Savian dingin.

" Syukur kalo udah mendingan. Tapi kamu jangan terlalu capek juga ya mas, kamu kan belum sembuh total."

ALUNA [ END ]Where stories live. Discover now