Bab 18

5K 263 4
                                    

Hari ini adalah hari pemakaman Adhitama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini adalah hari pemakaman Adhitama. Semua yang datang turut ikut berduka atas kepergiannya. Dengan gemericik hujan yang turun seolah ikut mendukung suasana duka yang sedang menyelimuti setiap orang yang berada di sini.

" Savian om turut berduka dengan kepergian ayah kamu. Percayalah om juga sama kehilangan nya dengan dirimu. Dia adalah kakak om satu-satu nya. Saat mendengar kabar ini om sangat terpukul dan merasa kehilangan." Ucap Adijaya pada keponakannya itu.

" Tante juga turut berduka atas kepergian ayah mu. Bagaimana dengan keadaan El sekarang?" Tanya istri Adijaya kepada Savian.

" Dia masih belum sadarkan diri." Ucap Savian datar.

" Kamu yang sabar ya. Pasti El akan segera sadar." Ucap istri dari Adijaya.

" Yasudah Savian kami pergi dulu." Ucap Adijaya untuk pamit meninggalkan Savian yang masih berada di makam sang ayah.

" Savian." Suara seseorang masuk kedalam gendang telinga Savian. Ia melirik sekilas kearah seseorang yang memanggilnya tadi. Lalu mendengus sebal setelah mengetahui siapa pemilik suara itu.

" Savian kamu yang sabar ya. Aku turut berduka atas kepergian om Adhitama." Ucap seseorang sambil mengelus lembut bahu Savian.

" Ck singkirin tangan lo dari gue." Ucap Savian dingin pada Amanda. Ya yang menghampiri Savian adalah Amanda. Membuat gadis itu mendengus kesal.

" Savian om turut berduka atas kepergian ayah  kamu."  Ucap Danuar yang merupakan ayah dari Amanda.

" Savian om dengar kamu sudah menikah dengan seorang gadis yang bukan dari keluarga yang berada." Ucap Danuar pada Savian.

" Om kira selera kamu itu tinggi sampai-sampai kamu selalu menolak putriku ternyata seleramu serendah itu Savian." Ucap Danuar Seolah mengejek Savian. Membuat Savian bangkit dan menghampiri pria paruh baya itu.

" Bukan urusan lo gue mau nikah sama siapa pun. Dan asal lo tau gue gak pernah minat sama putri kesayangan lo yang kayak jalang itu." Sarkas Savian lalu melenggang pergi meninggalkan sepasang anak dan ayah itu.

" Savian!" Teriak Amanda memanggil Savian yang sudah pergi menjauh.

" Argghhh "

" Kamu tenang aja Amanda." Ucap Danuar menenangkan putrinya.

" Tapi pah, papah liat sendiri kan gimana Savian sama Manda." Rengek Amanda pada ayahnya.

" Pokoknya Manda mau Savian jadi milik aku pah."

" Kamu tenang aja Savian pasti akan menjadi milik kamu." Ucap Danuar.

🍂🍂🍂

" Kak Aluna! " Ucap Sheyra yang lansung berhambur memeluk Aluna. Aluna langsung berjongkok menyeimbangkan tingginya dengan keponakannya itu.

ALUNA [ END ]Where stories live. Discover now