Bab 15

5.2K 249 4
                                    

Sejak pulang dari kantor Savian Aluna mengurung dirinya dikamar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejak pulang dari kantor Savian Aluna mengurung dirinya dikamar. Ia terduduk dilantai sambil memeluk lututnya menenggelamkan wajahnya diantara kedua lututnya. Air matanya tidak berhenti keluar. Sakit itu lah yang ia rasakan. Ketika melihat suaminya sendiri berbuat tak senonoh dengan wanita lain. Rasanya seperti ada belati yang menusuk hatinya.

" Hiks kenapa rasanya sangat sakit hiks." Lirih Aluna sambil memukul-mukul dadanya. Saat ini ia terlihat kacau. Ia sadar jika dirinya sudah mulai mencintai Savian. Melihat hal seperti tadi membuat dirinya kalut ia cemburu,ia sakit hati, ia kecewa, ia takut. Ia takut jika suatu saat nanti Savian akan meninggalkannya.

" Kenapa kamu ngelakuin itu mas."

" Aku tau sejak awal kamu pasti merasa tertekan dengan pernikahan ini hiks. Kamu juga gak cinta sama aku. Tapi kenapa hiks kenapa kamu menikahi ku hiks." Lirih Aluna dalam tangisnya.

" Hanya aku yang jatuh cinta disini hiks."

" Tapi bolehkah aku berjuang agar aku tak jatuh cinta sendirian disini. Aku juga ingin dicintai hiks."

" Aku mencintaimu Savian."

Disisi lain Savian juga sedang merasa tak baik-baik saja ia merasa jijik dengan dirinya ini karena telah membalas ciuman dari Amanda.

" Arghhhh dasar wanita gila menjijikan! Kalo bukan karena ingin membuat Aluna sakit hati gue gak sudi lakuin itu." Gerutu Savian sambil membersihkan seluruh wajahnya dengan membasuhnya menggunakan air. Saat ini Savian sedang berada di toilet berdiri di depan cermin dengan keran air yang sedari tadi mengalir. Ia terus saja menggosok-gosokan mulutnya itu seakan-akan ada kotoran yang melekat pada mulutnya.

Percayalah Savian bukan seperti pria-pria kaya yang berhidung belang. Yang selalu bermain wanita sana-sini. Melihat wanita dengan penampilan yang terbuka saja ia tidak sudi dan jijik apalagi harus melihat wanita-wanita menjijikan itu mengangkang dihadapannya. Jika ditanya apakah ia tergoda? Tentu saja Savian tergoda ia juga lelaki dewasa normal ia juga terangsang dengan hal itu. ia juga laki-laki dewasa yang normal yang mempunyai hasrat untuk melakukan hal seperti itu. Tapi ia tidak sudi saja jika harus melakukannya dengan wanita yang sudah banyak dicicipi.

Setelah selesai dengan kegiatannya itu Savian kembali ke ruangannya. Ia mendudukkan bokongnya di kursi meja kerjanya. Ia mulai membuka beberapa berkas dengan sesekali mengetikkan sesuatu pada laptop nya. Lebih saat ini ia menyibukkan diri dengan tugas kantornya. Saat ini perusahaan nya itu sedang tidak baik-baik saja. Data keuangan pada perusahaan nya saat ini sedang tidak stabil kemungkinan ada seseorang di perusahaannya yang sedang melakukan korupsi dan berencana untuk membuat perusahaannya itu jatuh. Tapi siapa yang melakukannya, Savian harus menyelidikinya ia harus mencari tahu siapa dalang persoalan ini.

🍂🍂🍂

Aluna terbangun dari tidurnya. Ia tidak sadar jika dirinya ketiduran mungkin ia kelelahan karena ia lama menangis tadi. Ia langsung mengedarkan pandangannya mencari keberadaan ponselnya yang ternyata ada di atas nakas disamping ranjangnya. Ia membuka layar ponselnya untuk melihat sudah pukul berapa sekarang. Sekarang sudah pukul 7 malam ia harus segera turun ke dapur untuk memasakkan Savian makan malam. Ia tahu pasti makanan itu tidak akan dimakan oleh Savian. Tapi setiap hari ia masih saja selalu memasakkan makanan untuk Savian.

ALUNA [ END ]Where stories live. Discover now