Bab 24

5.1K 243 22
                                    

Sudah terhitung dua bulan sejak Elvira pulang dari rumah sakit dan tinggal dirumah Savian dan Aluna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah terhitung dua bulan sejak Elvira pulang dari rumah sakit dan tinggal dirumah Savian dan Aluna. Dan sekarang gadis itu sudah tidak tinggal lagi bersama mereka. Katanya Elvira tidak mau mengganggu mereka berdua dan ingin tinggal sendiri di rumah ayahnya.

Tapi ada sesuatu yang aneh bagi Aluna. Elvira sudah tidak lagi tinggal bersama mereka. Tapi Savian masih membiarkan dirinya untuk tidur sekamar dengan suaminya. Bahkan ia pernah akan tidur di kamar lamanya. Tapi suaminya itu tiba-tiba menghampirinya dan menariknya ke kamar Savian dan menyuruh dirinya untuk tetap tidur bersamanya.

Seperti saat ini pipi Aluna tengah bersemu merah karena saat ia bangun ia mendapati tangan kekar suaminya tengah memeluknya erat.

Tidak tau saja Aluna, tanpa sepengetahuannya setiap malam saat dirinya sudah lelap tertidur. Savian selalu memeluk Aluna. Entah karena apa bagi Savian yang susah sekali untuk tertidur karena Insomnia- nya memeluk Aluna adalah cara terampuh agar dirinya bisa cepat tertidur.

Aluna ingin melepaskan pelukan Savian tapi ia takut jika pria itu akan ikut terbangun. Tapi ada sesuatu yang aneh, tangan suaminya itu terasa panas. Aluna langsung mendaratkan telapak tangannya pada kening suaminya yang terasa sangat panas. Sepertinya suaminya itu demam.

" Mas" Aluna mengusap lembut kepala Savian.

" Eungh." Lenguh Savian yang belum membuka matanya.

Aluna mencoba melepaskan pelukan Savian ia ingin pergi ke dapur untuk membuatkan Savian bubur tapi tidak bisa karena pria itu malah semakin erat memeluknya.

" Mas lepasin dulu aku mau ke dapur mau masakin kamu bubur."

" Gak mau." Jawab Savian yang masih enggan membuka matanya.

" Kalo aku gak masak kamu nanti makan apa mas. Kamu lagi demam harus makan habis itu minum obat." Ucap Aluna lembut sambil mengusap - usap kepala Savian.

" Gue pusing mau tidur aja."

" Iya mas tidur aja, nanti aku bangunin kalo aku udah selesai bikin bubur."

" Gue mau tidur sambil meluk lo." Ucap Savian sambil mengeratkan pelukannya bahkan posisi mereka sangat dekat sekarang tanpa jarak sedikit pun.

Pipi Aluna kembali memerah sekarang. Bahkan jantung nya itu seperti sedang berdisco. Ia khawatir jika Savian akan mendengar suara detakan jantungnya melihat jarak mereka yang sangat dekat.

" Yaudah mas tidur aja, aku bakal nemenin mas disini."

Setelah menunggu beberapa menit sepertinya Savian sudah terlelap. Aluna mencoba melepaskan pelukan Savian sepelan mungkin agar tidak membangunkan Savian.

Setelah berhasil lepas dari Savian. Aluna segera turun ke dapur untuk membuat bubur. Sebelum ia memasak bubur untuk Savian. Ia segera mengambil baskom yang sudah berisi air serta sebuah kain untuk mengompres Savian.

ALUNA [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang