4. Relawan

5.9K 265 0
                                    

♡♡♡♡♡


Tujuan sebenarnya Caitlyn memberikan tanggung jawab ini kepada Fawnia adalah untuk memperbaiki hubungan Fawnia dan Marva. Caitlyn-lah orang yang meminta Marva untuk menjadi Arsitek rumah sakit keduanya.

Karena sudah sama-sama kenal dari lama, Caitlyn mempercayakan semuanya kepada Marva. Dan karena hubungan sang Adik dan Marva sedang tidak baik-baik saja, Caitlyn sebagai seorang Kakak yang baik berpikir untuk mengirimkan Fawnia ke Papua untuk memperbaiki hubungan keduanya.

Disinilah mereka tinggal, di sebuah tenda. Di dalamnya ada dua ranjang dan lemari kecil. Setiap tenda hanya bisa menampung dua orang. Dan tentu saja Fawnia akan satu tenda dengan sahabatnya, Kira.

Fawnia masuk kedalam tenda tanpa permisi atau izin, membuat Kira yang sedang membereskan barang-barangnya tersentak kaget.

"Lo tuh ya, kalau masuk Assalamualaikum dulu kek atau apa kek. Main masuk aja lo, kek setan tau gak," oceh Kira.

"Bodo," balas Fawnia tidak memperdulikan. Dia segera membereskan barang-barangnya juga.

Selesai sudah membereskan barang, Fawnia langsung merebahkan tubuhnya di ranjang, mencoba untuk tidur. Dia sudah menahan ngantuk sejak turun dari pesawat tadi.

Malampun tiba, udah tidak ada suara mesin dari para pekerja bangunan. Fawnia masih tertidur pulas di tendanya. Kira juga sempat tertidur namun dia sudah bangun lebih dulu. Tidak ada yang membangunkan Fawnia, mereka membiarkannya tertidur dan beristirahat sedikit lebih lama.

Para Dokter dan Suster akan makan malam di luar tenda. Sudah ada meja dan beberapa kursi yang telah di siapkan oleh pekerja bangunan untuk mereka. Tidak ada bangunan yang bisa mereka tempati untuk sekarang ini, kecuali kamar mandi.

Jadi, disinilah mereka sekarang. Makan di bawah langit malam.

"Indomie~ selera ku~" Kira bersenandung seraya membawa semangkuk Indomie lalu meletakannya di atas meja. Aroma khas Indomie membuat Kira tidak tahan untuk segera melahapnya.

"Sabar woi, yang lain belum pada duduk lo udah makan aja." Elly menggeleng melihat Kira yang sudah makan duluan.

"Laper gue," balas Kira tidak menunggu yang lain.

Seorang lelaki yang baru saja selesai mandi menghampiri mereka yang sedang makan. Terlihat dari rambutnya yang masih basah. lelaki itu mengedarkan pandangannya untuk mengabsen orang-orang yang sedang makan malam di sana.

"Fawnia mana?" Marva bertanya kepada mereka.

Mendengar hal itu sontak membuat Kira berhenti melahap Indomienya. "Dia tidur."

"Dia udah makan?" Marva melangkah mendekat.

"Udah sih tadi di pesawat, tapi dia cuma makan roti," jawab Kira kembali melahap Indomienya.

Marva mengangguk. Detik setelahnya lelaki itu berjalan pergi dari sana.

"Oh, jadi itu yang namanya, Marva?" Elly bertanya memastikan, pandangan matanya mengarah lurus ke punggung Marva yang semakin menjauh.

"Iyaps," jawab Kira sembari melahap makanannya.

Tidak pergi terlalu lama, Marva telah kembali dengan membawa sekantung plastik yang berisi makanan dan minuman di dalamnya. Tanpa meminta izin terlebih dahulu, Marva langsung melangkah masuk kedalam tenda Fawnia. Dilihatnya wanita itu sedang tertidur pulas. Dan dari wajahnya terlihat jelas Fawnia kelelahan.

"Faw," panggil Marva pelan. "Fawnia.." menepuk pelan bahunya.

Merasa ada seseorang yang memanggil dan mengganggu tidurnya membuat Fawnia perlahan membuka mata untuk melihat siapa orang yang telah membangunkannya.

DOCTOR ARCHITECT [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz