34. Mau Sekali Lagi

6.3K 1K 282
                                    

Mau apa?
Kok sekali lagi? 🧐

Walaupun wattpad masih eror tapi nekat update. Semoga komennya gak sepi karena kutak suka kesepian. Kalo kalian gamau feeling lonely juga, sini komen (awokwok) 🏋🏻

🤼🤼

"Schedule lusa dan sehari setelahnya udah dimasukkan ke event di kalender, Ni?"

"Sudah, Pak." Sekretaris yang bernama Nia mengangguk sebagai jawaban. "Pak Albert bisa cek di Google Calendar."

"Oke. Terima kasih."

Albert melanjutkan langkah ke dalam ruangannya. Meeting ditunda sejam ke depan. Kalau tahu kabar ini dari semalam ia tidak perlu repot meninggalkan Salsa seperti tadi. Salahnya juga pagi-pagi kurang fokus jadi tidak tahu ada pengunduran jadwal meeting.

Setelah melepas jas, Albert duduk dan menyalakan laptop. Masih satu jam. Otaknya harus berpikir keras menemukan kesalahannya pagi tadi karena ia sudah berjanji ke Salsa. Ia menyugar rambutnya dengan kasar. Hingga menimbulkan kesan berantakan.

"Apa Salsa buka hp gue?" gumam Albert. Ia mengeluarkan ponsel dan mengecek riwayat chat. Tidak ada yang aneh di sana. Albert tidak pernah berkirim pesan ke perempuan lain selain masalah pekerjaan. "Apa Salsa marah karena gue ganti nama kontak dia?"

Astaga, tidak mungkin! Albert langsung menepis itu. Salsa tidak pernah mempermasalahkan hal kecil. Lagi pula perubahan nama tidak beda jauh. Dari MyBee—yang Salsa bilang alay karena menamai sendiri di ponsel Albert waktu dulu—ke Salsaku. Walaupun kalau Salsa tahu ini pasti akan mengatainya alay juga. Albert tidak akan mengubah lagi.

Apa yang aneh? Tidak ada kan?

Makin pusing, Albert akhirnya mengganti kesibukan. Ia letakkan ponsel di meja dan mulai membuka schedule di laptop. Meneliti beberapa saat, ia menekan tombol telepon duduk.

"Ni," kata Albert segera. Matanya tidak lepas dari layar laptop.

"Bagaimana, Pak?" Suara Nia terdengar dari speaker telepon.

"Siapkan note kamu. Saya akan bicara cukup panjang."

"Baik, Pak."

"Untuk meeting di tanggal 15 dan 16 di jam 8, 10, 14 tolong buatkan pemberitahuan postponed. Agenda yang dibahas pembagian pemimpin divisi proyek vila, resto, dan hotel karena baru ada beberapa proyek yang masuk. Besok saya kirim ke kamu nama-nama pimpinan per proyeknya. Silakan kamu forward ke mereka. Jangan lupa sertakan form feedback juga dalam 1x24 jam setelah itu. Kalau ada banyak feedback yang masuk, nanti saya adakan meeting."

"Baik, Pak Albert. Sudah saya catat semua. Setelah ini akan saya notify tentang meeting yang postponed."

"Terima kasih."

Albert mengembuskan napas lega. Untuk meeting internal masih bisa dikendalikan. Ini yang menjadi alasannya memilih jabatan yang sekarang. Ranahnya tidak begitu jauh. Tapi ada satu meeting yang ia harus hadiri di luar kantor. Edward juga kenapa menyertakan namanya di situ? Bukankah keberadaan kakaknya sebagai CEO sudah cukup?

"Ed," sapa Albert begitu menghubungi kakaknya.

"Iya. Ada apa?"

"Meeting lusa sesore itu?"

"Agendaku banyak, Al." Edward terdengar menghela napas kasar. "Mau dimajuin? Atau mundur?"

"Lebih pagi kalau bisa. Kalau bisa." Albert menekankan. Karena ini menyangkut klien langsung jadi tidak bisa seenak sendiri ubah jadwal.

Terjebak Ex ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang