21. Jelasin Dulu

7.1K 1.1K 275
                                    

Ini 2 part sebenernya tapi dijadiin satu jadi panjang.
Semoga gak bosen ya, happy reading🥰

🤼‍♂️🤼‍♂️

Sabar, Salsa. Sabaaaar yang banyak.

Berkali-kali Salsa meredakan emosinya. Memang harusnya ia diam dulu. Soalnya gampang tersulut kalau mengenai Albert. Jadi penjelasan apa pun pasti bikin Salsa kesal, di detik pertama penjelasan itu terlontar.

Hal yang tepat dilakukan oleh Salsa hanya diam selama mendengar kata-kata Albert. Benar kata Mira. Dan Salsa akan menuruti nasihat temannya itu.

"Jadi nama Pak Ehsan sebenernya siapa?" Akhirnya Salsa bertanya ke Joko. Daripada bicara sama Albert dan memengaruhi mood-nya.

"Saya bisa jadi siapa aja. Kadang Joko kadang Ehsan kadang Jarjit kadang Mail kadang Fizi kadang Tok Dalang."

"Jangan bilang tinggalnya di Kampung Durian Runtuh."

"Saya alumni Tadika Mesra."

"Kalian bahas apa?" tanya Albert tidak mengerti. Dua orang yang bahkan baru dipertemukan kedua kali justru lebih akrab, ketimbang dengannya yang sudah mengenal Salsa lebih dari 10 tahun. Apan-apaan, Albert tidak terima!

"Itu, Mas Albert. Serial animasi."

"Apa judulnya? Saya mau nonton," kata Albert cepat, sembari mengeluarkan ponsel. "Memang cuma kamu yang tau, Jok? Saya juga mau tau."

"Upin & Ipin."

"Kalo itu saya tau!" sergah Albert dengan cepat.

"Udah tau kenapa tanya," gerutu Salsa, kentara sekali sebal dalam kalimatnya.

Albert jadi bingung kalau begini. Membiarkan Salsa dan Joko ngobrol jelas membuatnya terbakar. Tapi kalau ia ikut nimbrung, pasti mood Salsa jadi hancur. Padahal Albert belum sempat melancarkan niatnya untuk menjelaskan kesalahan masa lalu.

Dan yang bisa Albert lakukan adalah menjaga emosi Salsa.

"Iya, Sal." Albert terkekeh. "Nggak pernah nonton jadinya nggak tau nama-nama tokohnya. Maaf kalo gue sok nimbrung padahal nggak ngerti."

Salsa menoleh ke Albert sekilas. Lelaki ini ... masih saja sikapnya begini dari dulu. Sangat berhati-hati dalam berbicara, seolah takut menyinggung perasaan orang.

"Saya juga minta maaf ya, Non Salsa."

"Buat malam waktu ngaku jadi Pak Ehsan?" tebak Salsa.

"Iya, saya salah. Non Salsa boleh marah sama saya."

Salsa menghela napas pelan. Ia melirik kanan dengan sudut matanya. Albert terlihat melihati luar lewat jendela. Jadi ia hanya bisa mendapati profil samping lelaki itu.

"Nggak apa-apa, Jok. Saya ngerti. Kamu kan hanya menjalankan tugas dari bos kamu."

"Iya, bos saya yang ganteng." Joko tertawa pelan.

Salsa berdecak. Ya walaupun kenyataan tapi rasanya ia sebal saja ada yang memuji paras Albert meski yang mengucapkan kaum cowok.

"Selama karier saya, Mas Albert ini bos yang paling tampan rupawan, baik, lucu, dan menggemaskan."

"Astaga, kamu nggak belok kan, Jok?" Salsa sampai menegakkan duduknya mendengar itu.

"Belok."

"Hah?!" Salsa terpekik. Ia sempat melirik lagi ke samping tapi Albert hanya geleng-geleng kepala. Seperti sudah hafal dengan tingkah sopirnya.

Terjebak Ex ZoneWhere stories live. Discover now