35. Hilang

1.2K 74 0
                                    


Yang hilang semoga segera di temukan.

_Rasat_

^^^

Sekar selalu berangkat dengan Clara yang diikuti oleh Damar di belakangnya, hatinya kembali menghangat ketika Damar sudah kembali padanya. Sekar menggenggam gantungan kunci dari Damar dengan senyum-senyum sendiri.

"Kemarin diam aja Kar, sekarang tinggal senyum-senyum sendiri." Heran Clara.

"Nggak papa."

"Yang udah baikan, senyumnya ngalahin matahari."

Sekar hanya terkekeh pelan mendengarnya.
Mereka sampai di sekolah, mereka bertiga turun dari mobil dan motor.

"Gue duluan aja deh Kar! Lo sama pangeran cinta lo itu noh! Dadah!"

"Cla-"

Ucapan Sekar terpotong karena Clara yang sudah berlari menjauh dari sana sambil terkekeh geli.

Damar menghampiri Sekar dan tersenyum manis membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Kenapa?"

Sekar hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Tanpa izin Damar menggandeng tangannya dan tangan Sekar, Sekar sedikit tersentak namun ia menatap mata Damar yang seakan mengatakan nggak papa.

Sekar menundukkan kepalanya, mengapa jantungnya sekarang selalu berdetak kencang ketika bersama Damar. Perasaan apa ini?

Setelah sampai bahkan Damar mengelus rambut Sekar dan menyelipkan rambut panjang Sekar.

"Cantik." Pujinya lalu terkekeh.

"Aku masuk dulu makasih."  Sekar langsung berjalan masuk ke dalam kelas meninggalkan Damar yang terkekeh. Mengapa pipinya tadi merasa sangat panas.

"Yang habis dianterin sama pangerannya! Seneng banget kelihatannya!"

Sekar hanya diam, ia masih menetralkan detak jantungnya yang masih berdetak lebih cepat.

"Aku heran sama kamu Cla, kamu nggak sedih putus sama Ardan?"tanya Sekar setelah tadi dia hanya diam.

"Gue udah terlanjur enek Kar, ngapain juga Lah nangisin laki-laki bajingan kaya dia."

"Noh baru diomongin aja udah muncul sama si nenek sihir!" bisik Clara.

"Gila kok di temenin!" sinis Filsa yang menyindir Clara di bangkunya sendiri.

"Lo yang gila sat!"

"Clara!"

Clara hanya cengengesan tidak jelas melihat Sekar menatapnya dengan tajam.

"Ampun mba'e."

***

Bel istirahat berbunyi nyaring, Sekar dan Clara membereskan buku-bukunya dan memasukannya ke dalam laci. Clara berdiri dan memainkan ponselnya.

"Hari ini lo mau ke kantin apa perpustakaan lagi?"
Tanya Clara sambil bermain ponselnya.

"Ke perpustakaan."

"Jangan lah, temenin gue ke kantin sih!
Ya ya?"

"Hmm."

Mereka berdua berjalan ke luar kelas yang sudah ada Damar di depan pintu.

"Jadi nyamuk terus gue!"

Damar tidak peduli dan tersenyum manis ke arah Sekar. Sekar hanya tersenyum tipis ke arah Damar.

Mereka bertiga berjalan bersama dengan Clara dan Sekar yang berada di depan dan Damar yang di belakangnya.

Baru saja mereka berdua memasuki pintu kantin, bisik-bisik mulai terdengar seperti suara lebah berterbangan.

RASATحيث تعيش القصص. اكتشف الآن