24. A Ghost

1.5K 85 1
                                    


Dia datang membawa dendam.

_Rasat_


^^^

Sekar berjalan pelan menuju ke arah kelasnya. Suasana hatinya kembali tenang. Damar sudah bilang ingin menjemputnya namun Sekar tidak mau merepotkannya.

Sekar berjalan masuk ke dalam kelasnya yang masih diisi oleh lima orang.
Sekar mendudukan dirinya di kursi lalu membuka buku dan membacanya, seperti biasa.

"Kar!" panggil Rizal membuat Sekar mendongakan kepalanya.

"Hm?"

"Ada titipan dari calon pacar nih." Ujar Rizal dan terkekeh geli.

"Hm."

Rizal pun sudah memaklumi sifat Sekar yang berbicara dengan irit.

"Kapan nih Kar, udah nggak sabar gue mau minta traktiran sama Damar, jangan lama-lama yah."

Sekar hanya diam tidak menjawabnya.

Setelah itu Rizal kembali menuju ke arah tempat duduknya. Maklum berbicara dengan Sekar.

Sekar menatap sebuah coklat di depannya.
Siapa lagi kalau bukan Damar yang mengiriminya.

"Lo sama Damar udah pacaran yah?" tanya Clara yang tadi tidak sengaja melihat Rizal memberikan coklat.

"Nggak."

"Terus kenapa kalian berdua deket banget, kaya beneran udah pacaran?"

Sekar hanya menggelengkan kepalanya pelan. Ia juga tidak tahu dengan perasaannya, akhir-akhir ini juga jantungnya sering berdetak lebih cepat ketika berada di dekat Damar.

Bel masuk berbunyi membuat siswa-siswi berhamburan memasuki kelasnya masing-masing.

***

Bel istirahat berbunyi, Sekar menuju ke arah perpustakaan, Sekar melihat Damar yang sedang memainkan ponselnya.

"Mar!"

Damar tersenyum lalu berjalan beriringan menuju ke perpustakaan.

"Kar, kamu duluan aja yaa, ke perpustakaannya, aku mau beli makanan dulu di kantin."

Sekar menganggukan kepalanya pelan.

Langkahnya terhenti ketika ia sudah sampai di perpustakaan, Sekar mengambil buku lalu duduk membacanya.

Namun ada yang menganggu konsentrasinya, sekelebat bayangan seseorang gadis berambut panjang di depannya.

Sekar memperhatikan, gadis tersebut masuk ke dalam balik rak-rak buku. Sekar yang penasaran pun mengikuti ke mana perginya gadis tersebut.

Saat gadis tersebut membelakanginya lalu Sekar memanggilnya.

"Siapa kamu?"

Hening, tidak ada jawaban sama sekali.
Gadis tersebut berjalan menuju ke balik rak selanjutnya dengan masih diikuti oleh Sekar.

Sekar menatap ke arah sekelilingnya, tidak ada orang sama sekali kecuali dirinya.
Sekar yakin seorang gadis tadi bukan manusia.

"Hei tunggu!"

"Berhenti!" Sekar mencoba menyeimbangkan langkahnya dengan gadis tersebut namun ia tidak bisa melakukannya karena langkah gadis tersebut yang sangat cepat.

Seorang gadis tadi muncul lagi membelakanginya, Sekar mengejarnya namun tidak ada sama sekali.

"Kar!"

"Arrgghh!"

Sekar tersentak kaget melihat Damar yang memanggilnya dari belakang dan mencekal lengannya.

RASATWhere stories live. Discover now