3. Gangguan dari mereka

2.6K 136 0
                                    


Melihat mereka adalah hal yang tidak
pernah aku inginkan sama sekali.


                       _sekar rahayu_

Sekar berangkat sekolah seperti biasa, hari ini Sedayu tidak bisa mengantarkannya karena mobilnya yang tiba-tiba saja rusak tadi pagi. Sekar berhenti di depan halte tempat untuk menunggu bus.

Beberapa menit menunggu, bus yang di tunggu akhirnya datang dan segera saja Sekar menaikinya.

Sekar memilih duduk di dekat jendela, melihat ke arah luar dan menatap kosong tidak ada semangat hidup. Ia ingin hidup dengan tenang tanpa ada kemampuan ini, seperti mereka yang lain.

"Lihat aku!" Sekar sudah tahu bahwa di sampingnya itu ada seorang laki-laki, berpakaian sepertinya namun bukan manusia, laki-laki itu berwajah hancur dengan seragamnya yang di penuhi darah. Sekar bisa melihatnya dengan ekor matanya.

Sekar tidak peduli dan beralih menatap kosong ke arah depan, membuat mahluk di sampingnya itu menahan kesal.

Tolong aku, aku tahu kamu bisa melihat ku

"Maaf aku tidak bisa."

Mengapa kamu tidak bisa membantuku, seharusnya kemampuan itu kau gunakan untuk membantu banyak orang

"Jangan ganggu aku!" sentak Sekar berucap dengan pelan.

Pernah dulu Sekar membantu beberapa roh dan mereka bisa pergi dengan tenang, namun setelahnya ia membantu beberapa roh lagi, mereka ingin mencelakainya. Hal tersebut yang membuatnya trauma dan berhati-hati dalam menolong mereka.

Mereka sama seperti kita, ada yang baik dan ada yang jahat.

Hingga sosok lelaki tersebut ingin mencelakainya namun ia tidak bisa mencelakai Sekar. Kalung permata biru itu menyala membuat sosok itu tidak bisa melukainya.

Ternyata kamu punya pelindung!

Gambar hanya sebagai ilustrasi, dari pinterest

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gambar hanya sebagai ilustrasi, dari pinterest

Bus terhenti di depan sekolahnya, Sekar langsung saja turun dan menembus tubuh lelaki itu.

Sekar langsung saja masuk ke dalam sekolahnya dan melihat ke arah belakang, sudah tidak ada lagi lelaki itu. Sekar bernafas lega.

Sekar berjalan dengan tatapan kosong masuk ke dalam kelas, di dalamnya sudah banyak teman sekelasnya, teman sekelasnya pun membencinya bahkan satu sekolah juga membencinya.

Sekar duduk di kursinya, membuka buku seperti biasa, lalu membacanya.

Beberapa menit kemudian Clara datang bersama Filsa, Sekar mendongakan kepalanya menatap ke arah Filsa. Clara dan Filsa sudah duduk di kursinya.

RASATWhere stories live. Discover now