23. Dua rasa

1.5K 82 0
                                    


Sebenarnya siapa dia.

_Rasat_



^^^

Sekar kembali berangkat sekolah biasanya, sekarang adalah hari Senin tanpa pacara di karenakan sedang ada kepentingan, akhirnya kini ia bisa menghela nafas lega, meskipun ia akan di mintai pertolongan dari mereka yang lain suatu saat nanti.

Sekar berjalan pelan dengan menunduk.
Ketika melewati kelas Damar, ia menatap sebuah sepatu yang sangat ia kenali, Sekar mendongakan kepalanya.

"Selamat bersekolah kembali Tuan putri!" ucapnya dengan memberikan senyum termanis dan sebuah bunga mawar putih.

Di mata Sekar malah semakin terlihat lucu, bayangkan saja, Damar memejamkan matanya yang menjadi sipit, lalu tersenyum manis.

Sekar yang tidak bisa menahan senyumannya , ia hanya tersenyum tipis nyaris hampir tidak terlihat.

"Kaya siapa aja, pakai di sambut." Sekar menerima bunga mawar tersebut.

"Karena kamu spesial jadi harus di sambut dengan spesial juga."

Sekar menatap ke arah sekelilingnya, banyak yang membisikinya karena iri di perlakukan seperti Sekar.
Namun Sekar tidak memperdulikan itu semua, yang penting sekarang ia bisa hidup dengan tenang.

Gue jadi iri sama si gila

Mending ke gue aja Mar

Sekar kegatelan jadi cewek

Mungkin kena jampi-jampi

Gue juga ngira kalau Damar kena pelet

B aja

Mereka pacaran nggak sih?!

Dan masih banyak lagi bisik-bisik atau perkataan yang mereka katakan hanya lewat batin. Tapi semuanya terdengar oleh Sekar.

"Muka kamu kayak anak kecil, lucu."Ujar Sekar.

"Iya dong Damar gitu loh." Ujar Damar sambil mengangkat dagunya angkuh.

"Kaya... Anak kecil tapi mukanya kakek-kakek. " Sekar langsung berlari dan pergi melewati Damar dan terkekeh pelan.

"Loh, kok itu sih! Awas nanti kamu Kar!"

Sekar hanya menggelengkan kepalanya pelan, dan langsung melepaskan sepatunya dan masuk ke dalam kelas. Bahkan ia juga tidak sadar sudah banyak mengeluarkan kata-kata.

"Masih pagi Bang, udah bucin aja." Sahut Rizal yang tadi tidak sengaja melihatnya.

"Iri yaa mblo?"

"Sok-soan ngatain gue iri, padahal sendirinya juga belum pacaran kan? Inget lo juga masih jomblo."

Skakmat

"Ya makanya lo doain gue, biar cepet punya status pacaran, mungkin aja doa jomblo bisa lebih cepat keijabah."

"Kalau nggak pake usaha juga nggak bakalan kegapai."

"Iya Zal iya deh."

***

Damar berjalan menuju ke arah ruang kelas Sekar. Bel istirahat telah berbunyi lima menit tadi. Damar tersenyum manis ke arah Sekar.

"Kenapa? Senyum-senyum?"
Tanya Sekar yang heran, bahkan ia tidak sadar ia mulai mengucapkan banyak kata.

"Karena kamu lah."

"Aku?"

"Iya, karena setiap ngeliat kamu, aku jadi pengin senyum terus."

RASATΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα