65. Manja Banget Kamu!

87 9 0
                                    

Aku gak peduli. Kamu harus bayar hutangmu, Zilva.

-Gabriel 👑

♫~♥~♫

"Kamu ngapain ke sini lagi, Gabriel?" tanya Zilva heran melihat kedatangan kekasihnya.

"Aku kangen sama kamu," ucapnya lalu mencium kedua pipi, kening dan juga pucuk kepala Zilva.

"Kalau pulang kerja itu langsung pulang ke rumah, istirahat."

Gabriel mendekap Zilva yang duduk di sofa seraya menjawab, "Gak mau. Istirahat di sini lebih enak. Apalagi manja sama kamu kayak begini."

Zilva mendesah lelah. Meskipun begitu ia tak melepaskan pelukannya. Tangannya menepuk-nepuk pelan punggung lebar milik Gabriel dan sesekali mengusap rambutnya.

"Pokoknya kamu harus bayar hutangmu ke aku, Zilva."

Zilva sontak melepas pelukannya. "Hutang apaan?"

"Hutang pelukan, hutang kencan, hutang dimanja, hutang disayang. Kamu harus bayar hutang selama hampir lima tahun itu. Harus pokoknya!"

Gadis itu terbahak dan kembali memeluk Gabriel. Mengusap dan menghirup aroma rambut Gabriel membuatnya senang.

"Ya udah, kita kencan pas hari liburmu. Mumpung aku masih jadi pengangguran, minggu depan aku udah mau cari kerja lagi."

"Hm? Di tempat sebelumnya kenapa? Bukannya kamu udah nyaman di sana bareng Kak siapa aku lupa, yang katamu dingin tapi baik itu?"

"Kak Nazaretha. Iya, dia baik banget meskipun wajahnya cuek dan dingin. Ah ... jadi kangen Kak Retha."

"Ya udah, kenapa gak coba lamar lagi di sana?"

Tangan Zilva mengusap rambut Gabriel seraya menjawab, "Hm ... iya juga ya. Nanti aku coba tanya Kak Retha deh."

Masih dengan memeluk Zilva, Gabriel bertanya, "Tapi kenapa kamu resign, Zilva?"

"Kan aku istirahat total selama sebulan gara-gara kecelakaan kemarin, Gabriel. Karena setelah sadar dari koma aku gak bisa pastiin kapan pulihnya, jadi lebih
baik aku resign biar rumah sakit bisa cari ganti *TTK secepatnya."


*Tenaga Teknis Kefarmasian

Gabriel tiba-tiba menjadi melankolis, ia menenggelamkan wajahnya ke leher Zilva seraya berkata, "Maaf, Zilva, semua itu terjadi karena aku yang pengecut. Kamu sakit juga karena aku yang gagal lindungi kamu."

"Gak usah dibahas lagi. Kamu nih emang suka banget cari perkara baru."

Gabriel terdiam dan malah mengusap-usapkan hidungnya ke bahu Zilva.

"Kamu udah makan?"

"Udah, makan angin tadi."

"Udah kenyang dong berarti, ya?"

Gabriel beralih ndusel ke ketiak Zilva dan menghirup dalam aromanya. "Zilva, aku udah laper, gak usah bercanda lagi, deh ah."

Zilva tertawa kecil karena geli dengan kelakuan Gabriel yang seperti bocah.
"Ya udah lepas dulu peluknya, aku ambilin makan."

Dengan berat hati Gabriel melepas pelukannya dan mengerucutkan bibir.
Zilva beranjak dan terbahak saat melihat ekspresi Gabriel. "Apaan, sih? Kenapa wajahnya kek anak hilang gitu? Hahaha."

"Ambilnya gak pakai lama, nanti aku kangen lagi, satu menit langsung balik ke sini."

Mulut Zilva menganga mendengar hal itu. Kenapa Gabriel menjadi sangat manja padanya seperti ini?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Boyfriend In My DreamWhere stories live. Discover now