Bab 16

115 10 1
                                    

Chana membebaskan diri untuk tidak menyentuh laptop juga dunia perskripsiannya karena ia juga butuh hiburan. Setidaknya untuk seharian ini saja biarkan gadis itu menghirup udara luar. Gadis bertubuh tinggi itu sudah memiliki janji dengan Rona dan Nolan untuk main bareng setelah sekian lama tidak bertemu.

Chana menghembuskan napasnya kesal saat melihat ada keberadaan Jerian dan seorang perempuan lain yang berdiri di sebelah Nolan. Jadi mereka mau double date dan membuat dirinya ini nyamuk? Jahat sekali. Tahu begitu Chana memilih untuk bermain dengan Aletha saja.

“Dih apaan nih? Kok bawa pasangan sih lo berdua!” seru protes Chana tidak terima.

“Gue ngajak main karena mau ngenalin cewek gue ke lo berdua.” Nolan menoleh dan tersenyum manis sampai matanya menyipit ke arah gadis di sebelahnya. “She, kenalin ini sahabat aku juga namanya Chana,” ucap pemuda itu.

Gadis yang dipanggil dan diakui Nolan sebagai kekasihnya ini tersenyum lalu mengulurkan tangannya lebih dulu. “Halo Chana. Salam kenal ya nama gue Sheanna, ceweknya Nolan.”

“Haloo salam kenal juga gue Chana. Nanti kalau Nolan nakal kasih tahu ke gue aja ya biar gue jewer telinganya haha.”

“Haha siap. Nanti kalau Nolan bandel langsung gue kasih tahu,” balas Sheanna lalu ikut tertawa ringan.

Kesan pertama saat Chana melihat wajah Sheanna adalah kok bisa ada perempuan secantik itu. Wajah cantiknya sempurna tanpa celah sedikit pun. Benar-benar secantik itu. Nolan juga tidak pernah memberitahukan sebelumnya jika ia dekat dengan perempuan lain. Langsung jadian saja.

Pemuda itu pintar memilih pacar dan sepertinya Sheanna memang masuk dalam kriteria yang diinginkan Nolan. Melihat kedua sahabatnya yang malah bermesraan di depan matanya membuatnya sebal bukan main. Chana hanya diam dan sesekali memainkan handphonennya, membiarkan Rona dan Nolan sibuk dengan pasangan masing-masing.

“Ajak tuh gebetan lo yang tempo hari jemput pakai ninja di tongkrongan. Biar lo nggak jadi nyamuk. Kasihan gue sama lo,” kata Rona.

“Siapa tuh gebetannya? Nggak cerita lo punya gebetan anjir,” sahut Nolan.

“Lo juga ya anjir tahu-tahu udah jadian aja. Apaan tuh,” balas sindir Chana.

“Loh terus hubungan lo sama adek gue gimana tuh lanjutannya? Lo dicampakin sama Marvel?” timpal Jerian ke dalam pembicaraan.

“Dicampakin apaan banget bahasa lo. Lo diam deh Kak, lo tuh nggak diajak. Gue tanya dulu cowok gue di mana.”

Chana sedikit malas kalau mengajak Marvel sebenarnya. Pasti mulut-mulut tidak tahu adab milik Nolan dan Rona akan mengumbar aibnya pada pria itu. Belum lagi ejekan dari Jerian. Tapi apa boleh buat dari pada dirinya menjadi nyamuk lebih tidak menyenangkan. Gadis itu membuka ruang obrolan dengan Marvel yang ia sematkan paling atas.

Chana: Kak lagi di mana? Sibuk nggak?

Kak Marvel💞: Masih di rumah, enggak, kenapa?

Chana: Hari ini ada jadwal ngajar nggak?

Kak Marvel💞: Aku libur. Kenapa sayang?

Chana: Nyusul ke tempat billiard mau nggak? Ngeselin banget ini Nolan sama Rona ngajak main tapi mereka malah bawa pacar masing-masing.

Chana: Akunya jadi nyamuk.

Kak Marvel💞: Tunggu 10 menit aku ganti baju dulu sekalian kamu share lokasinya.

Chana: Hati-hatiii.

Satu masalah sudah teratasi. Chana menghela napas lega. Tetapi sang gadis tidak menyadari kalau Marvel sama sekali tidak tahu jika kekasih sahabatnya itu adalah kakak tertua kedua di rumah mereka. Akan menjadi pertemuan yang menyenangkan tentunya. Chana meletakkan benda pipih itu di atas meja dan menatap pada Nolan juga Jerian yang mulai memukul stik panjang itu bola-bola di meja billiard.

The Skripsweet Thingy - Mark LeeWhere stories live. Discover now