15. ekspektasi tak sesuai realita

557 62 12
                                    

Happy Reading
______


"meg!" alexa menggoyang tubuh megan yang sedang tertidur pulas.

"umm" megan sedikit menggeliat, namun tak ada tanda-tanda jika ia akan terbangun.

"temenin gue pipis"

"umm, sendiri aja sana! gue masih ngantuk" mata Megan masih tertutup dan bahkan ia mengambil posisi tidur ternyaman nya.

"shyitt" alexa berdecit  kesal, ia sudah tidak bisa menahan pipisnya yang sudah diujung tanduk.

Alexa membuka sedikit resleting tenda. Terlihat matahari belum menampakkan dirinya, langit masih berwarna biru. dengan hawa dingin dapat dirasakan yang sangat menusuk batin. Suara burung dan jangkrik meriyuhkan suasana. Alexa menatap semua tenda diluar sana, sepertinya satu orang pun belum beranjak dari tempat tidur mereka.

Dengan banyak pertimbangan, Akhirnya Alexa memutuskan untuk memberanikan diri keluar tenda, berjalan sedikit jauh dari tempat mereka berkemah.

"hufft, legaa"

terlihat di belakang pohon ada bayangan seseorang, Alexa dengan sedikit takut mengambil kayu yang berada didekatnya. Ia perlahan-lahan mendekati pohon tersebut.

"papaa, abanggg. tolonginnn!" Alexa terduduk dengan kepalanya yang di celupkan diantara tangannya.

Seseorang menupuk bahu Alexa dari belakang. Bukanya bangun tapi Alexa tambah menjerit ketakutan.

"Ampun ampun. Jangan gangguin saya. Saya cuman numpang buang air kecil aja. Saya ngga ngapa ngapain" Alexa terus merengek-rengek, suaranya bahkan sudah keliatan seperti orang menangis.

"Ini gue!"

Alexa diam sejenak, ini membuka matanya perlahan-lahan dan menoleh kebelakang.

Alexa langsung berhamburan ke pelukan orang itu.

"Aku takut banget hikss-" Alexa semakin mengeratkan pelukannya pada elang.

"Udah. Jangan nangis lagi, ngga ada apa apa kok"

Cekrek

'dapat'

Alexa melepas pelukannya dari elang "maaf kak, maaf banget. Gue takut banget tadi"

"No problem"

Elang melihat sekilas di bahu, bajunya sudah basah dengan air mata gadis yang berada didepannya.

Alexa yang sadar akan itu langsung kembali melontarkan maafnya berulang kali kepada elang.

Alexa melihat kembali di pohon tadi, ia merasa seperti ada yang aneh.

"Lo ngapain sih disini pagi pagi"

Mendengar pertanyaan dari elang, Alexa kembali menatap elang "Gue kebelet"

Elang menganggukkan kepalanya "ikut gue yuk!"

"Kemana?"

"Udah ikut aja, gue ngga ngapa ngapain Lo kok"

'kalau di apa apain juga gapapa kok kak' batin alexa

***

"gue baru tau ternyata hutan ngga seseram apa yang ada dipikiran gue" Alexa melihat sekelilingnya, ia menatap pohon yang cukup indah.

"lo belum pernah ke hutan?"

"udah, tapi dulu gue cuman duduk didekat tenda"

"lo mau lihat tempat yang lebih indah ngga?" tawar elang

"Emang ada yang lebih indah lagi?" Alexa merasa kebingungan.

Elang mengedipkan kedua matanya, dan ia terus melangkah kedepan, dan diikuti oleh alexa disampingnya. tak sampai 7 menit mereka sudah berada disebuah danau yang cukup indah. 

"demi apa? ada tempat secakep ini di dalam hutan?' ujar alexa yang terkagum-kagum dengan keindahan alam yang berada di depan matanya. ternyata ia selama ini menilai hutan sangat lah buruk.

Matahari sudah terlihat,  Pancaran sinarnya yang berwarna orange membuat danau kelihatan lebih indah. Alexa maju beberapa langkah kedepan, ia masih belum percaya ada tempat seindah ini didalam hutan. Ia membuka kedua tangannya lebar-lebar, menghirup dalam angin yang berhembusan.

Elang yang melihatnya dari belakang mengukir senyuman.

Beberapa menit kemudian

"Ayuk balik!"

Alexa membalikkan badannya ke arah elang. Lalu ia menganggukkan kepalanya.

Alexa berjalan terlebih dahulu dan melewati elang. baru beberapa langkah Alexa berjalan, tiba-tiba saja ia menginjak batu dan membuat tubuhnya tidak seimbang. Elang yang masih berada dibelakang dengan sigap menangkap Alexa. Mata mereka saling bertemu hingga beberapa detik.

Cekrek

"Sorry" elang melepaskan tangannya dari badan Alexa.

"Gue yang minta maaf kak"

"Ngga masalah, lain kali hati-hati"

Alexa kembali menganggukkan kepalanya. Mereka kembali melangkah hingga sampai di pekarangan camping mereka.

Disana ada beberapa siswa yang sudah bangun dan ada juga yang masih tertidur.

"Kak, makasih ya untuk hari ini" terlihat wajah Alexa sangat sumringah.

"Iya sama-sama" elang melangkah kembali kedalam tendanya. Begitu pun dengan Alexa.

"Lo dari mana?" Megan yang baru bangun dari tidur sedikit heran melihat Alexa. Bukannya marah, tapi Alexa justru memberikan senyuman terbaiknya kepada Megan.

"Lo kenapa sih? Kesurupan ya?" Megan memegang jidat Alexa yang sama sekali ngga panas.

Alexa memeluk Megan erat "Ahhhh, gue seneng banget hari ini"

Megan yang tidak tau apa yang terjadi hanya mematung kebingungan. Hingga akhir Alexa kembali menarik badannya dari Megan.

"Gue jalan sama kak elang tadiiii!" Ujar Alexa. Megan yang mendengar nya membulatkan kedua matanya.

"Demi apaaaa? Gimana ceritanya"

Alexa menganggukkan kepalanya heboh "untung banget gue bangunin Lo ngga bangun bangun tadi"

"Terus" Megan masih menyimak

"Jadi gue baru pipis kan, nah gue ngelihat ada yang aneh di belakang pohon, jadinya gue mau samperin"

"Terus?"

"Eh ternyata kak elang!!"

"Nahh kan. Untung gue ngga nemenin Lo!"

"Mata bapak Lo untung. Jantung gue udah mau copot tadi."

"Yakan gue ngantukk lexa!, Lo seharusnya bersyukur bisa berduaan dengan kak elang" Bela Megan

"Halah" Alexa melipat kedua tangan di dada.

"Tapi bentar deh, ngapain kak elang sembunyi dibelakang pohon?" Megan merasa kebingungan, seperti ada yang janggal.

"Ya mana gue tau. Yuk ah keluar gue laper nihh" Alexa tak mengambil pusing lagi, ia menarik tangan Megan yang sedang memikir keras.




Terima kasih untuk kalian yang sudah mampir di cerita aku. Mungkin dicerita ku ini masih banyak typo, jadi harap maklum dulu gais. Nanti setelah tamat baru aku revisi. Jangan lupa untuk terus memberi vote dan komentarnya. Satu komentar dan vote kalian sangat berarti buat aku❤️🤍🥰

ALEXAWhere stories live. Discover now