1. Persiapan

1.1K 190 24
                                    

HAPPY READING
***

"Kacang hijau 450 biji udah, Indomie rasa bebek panggang udah, papan nama udah, topi kerucut juga udah. Apalagi ya?" Seorang cewek dengan celana pendek hitam serta kaos oversize tampak berpikir serius. "Ah iya, permen dangdut belum ada"

" Loh! Emang ada permen dangdutan?" Ia kembali menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Mencoba memikir apa yang dimaksud dengan istilah itu. Tapi sayang otaknya tak juga sampai.

"Abanggg...." Cewek itu memekik dengan sangat keras. Hingga satu rumah merasa keganggu.

Dua laki-laki yang sedang menonton tv di ruang tamu menutup kedua telinga mereka "Astagaa, coba kamu cek. Kenapa lagi adek kamu!" Ujar pria paruh baya dengan kaca mata yang melekat di atas hidungnya.

Hal seperti itu sudah sangat biasa terjadi dirumah Bram Anderson. Putri bungsunya sedikit manja. Namun Ia tidak pernah menyalahkan Alexa, karena memang se dari kecil Alexa sudah sangat dimanjakan oleh mendiang ibunya dan juga putra sulungnya.

Hufft

tiba-tiba saja seorang cowok sudah berdiri tegap didepan pintu "Kenapa lagi?"

"Permen dangdut apalagi?" Ia menatap bingung ke arah cowo itu, yang diketahui adalah abangnya.

"Ya ampun Alexa, gitu doang lo kagak tau" zero mengusap wajahnya dengan brutal. Ia masih tak habis pikir dengan adiknya yang satu ini. Alexa yang mengikuti MOS besok pagi tapi dia yang di buat mumet tujuh keliling. Untung saja dia sangat sayang kepada alexa, kalau tidak sudah pasti di blender satu-satu tubuh alexa.

"Seriusan dah lu ngga tau?" Zero kembali melontarkan pertanyaan yang sama kepada sang adik. Zero mengakui, kepintaran Alexa sedikit diatas rata-rata. Namun kenapa masalah hal sepele seperti ini dia tidak mampu berfikir?

Ia melipatkan kedua tangannya di dada, menyenderkan punggungnya di pintu kamar Alexa.

Alexa sangat bingung dengan banyaknya istilah-istilah dalam MOS. Zero yang sudah duduk dibangku kuliah mencoba membantu sang adik.

"Ya kalo gue tau, ngapain gue tanya Lo" ucap alexa sinis.

Zero menghela nafas panjang. "Permen dangdut itu sama dengan lolipop lexa!!"

"Loh, sam-"

"Ngga usah banyak tanya lagi. Lo dengerin gue atau cari tau aja sendiri sana!" zero sangat tau jika adiknya ini sangat tidak puas kalau dia belum paham. Pastinya ia akan ngerocos sampai ngga tau arah.

"Iya gue percaya sama Lo" ujar Alexa pasrah.

"Apalagi yang belum ada?" Zero sudah beberapa kali bolak balik naik tangga,
Ia harus memastikan kembali apakah masih ada barang yang belum alexa siapkan.

Alexa mengecek kembali satu persatu barang bawaannya untuk besok pagi, ia mencocokkan barang yang sudah berada didalam kotak dengan kertas catatan yang berada ditangan kirinya."Udah semuanya sih. Tinggal permen dangdutan aja!"

Zero sedikit terkekeh dengan ucapan alexa 'permen dangdutan ngga tuh'

"Napa lo ketawa" Alexa menautkan kedua alisnya.

"Ngga. Yaudah biar gue cariin" zero membalikkan badannya dan hendak melangkahkan kakinya ke luar kamar.

"Abanggg..."

Mendengar teriakan Alexa, zero menghentikan Langkahnya "Aapalagiiiiii!"

Alexa beranjak dari tempat tidurnya dan berlari memeluk zero. "Makasih ya udah mau bantuin gue. Udah mau gue repotin. Pasti Lo capek banget sama gue. Tetap semangat ya jadi Abang gue. Love you Abang. Much" Alexa juga ikut melayangkan satu kecupan di pipi zero. Hingga membuat zero mengukir senyum diwajahnya.

ALEXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang