11. Siapa dia

582 88 10
                                    

Happy Reading
______

"Terima kasih atas waktunya, sampai jumpa Minggu depan" edgar mengakhiri jam pelajarannya dan meninggalkan kelas.

Semua murid didalam kelas kembali bersorak, kali ini mereka bersorak karena pelajaran Edgar yang menurut mereka sedikit membosankan sudah selesai. Satu persatu murid disana mulai meninggalkan kelas, termasuk Megan dan Alexa yang sibuk mengemas buku buku mereka untuk dimasukkan kedalam tas.

"Meg, keknya gue perlu bawa baju sekoper deh"

Megan berhenti sejenak dan lalu menoleh ke arah Alexa dengan tatapan bingung "Dih, ngapain Lo bawa baju sebanyak itu"

Alexa yang tadinya sudah mengemaskan barang nya, kini kembali duduk disamping Megan "buat bekal godain kak elang dong!" Ucap Alexa dengan sedikit lantang.

Seorang gadis dengan rambut yang dikepang dua, plus kaca mata yang berada tepat di atas hidungnya berdiri di belakang meja alexa dan Megan. Buku dia pegang erat di dadanya, ia seperti kebingungan memperhatikan Alexa dan Megan.

Megan yang akan menyadari adanya manusia lain yang sedang memperhatikan mereka berdua "Ngapain lon masih disini!, pulang sana!!" Usir megan

Mendengar bentakan Megan, cewek cupu itu Langsung berlari keluar, tanpa menoleh lagi kebelakang.

"Lo kalau ngomong suaranya dikecilin dikit napa, kalau ada orang dengar gimana hah?" Sekarang giliran Alexa yang menerima bentakan dari Megan.

"Untung yang dengar si cupu planga plongo" lanjut Megan.

Megan beneran tak habis pikir dengan Alexa, ia sama sekali tak melihat situasi di dekatnya. Kalau saja ada yang mendengar jika Alexa ingin merayu senior mereka yang sudah punya pacar, bisa bisa Alexa akan dicap pelakor. Ya walaupun memang sebenarnya pelakor.

"Ya maaf"

Megan mendengus kesal, ia sudah selesai mengemasi barang-barang nya yang berada di atas meja."Ayuk!"

Alexa dan Megan sudah berjalan di pertengahan koridor sekolah, sepanjang jalan mereka asik mengobrol dari hal penting sampai ke hal yang tidak penting.

"Lo dijemput kak zero kan?"

Alexa mendadak berhenti "Oh iya gue lupa telpon dia" Alexa merogoh tas ranselnya, namun apa yang di cari tak kunjung ketemu.

Alexa menepuk pelan jidatnya "Astaga, hp gue ketinggalan dikelas!"

Megan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Alexa. Alexa benar-benar sangat ceroboh, dari dulu sampai sekarang ia masih belum berubah.

"Lo duluan aja, gue mau ambil hp dulu dikelas!"

"Seriusan?"

"Iyaa ahh, sana sana" Alexa mendorong pelan punggung Megan, ia tidak mau membuat Megan menunggu.

Alexa berlari menuju kembali ke dalam kelas.

"Kok bisa gue kelupaan sama HP, tolol tolol" pintu kelas kembali dibuka, dari jauh sudah terlihat Ponsel alexa yang tergeletak di atas meja.

"Disini Lo rupanya!"

***
Seusai memberitahukan pengumuman kepada semua anak kelas 1. Elang menunggu Ara didepan kelasnya. Sebelum terjadi peperangan yang kesekian kali nya, elang harus memberi tau alasan kepada sang kekasih.

"Kamu ngga ikut kan?"

Ara sudah tau berita yang sudah beredar, tapi dia belum tau apa elang akan ikut atau bahkan tidak. Ara hanya berharap elang tidak akan mengingkari janji untuk yang kesekian kali nya.

Elang terduduk lesu di kursi depan kelas. Ia tidak tau bagaimana cara menjelaskan nya kepada Ara. Rasanya bibirnya sudah tidak mampu untuk berbicara dihadapan Ara. Tapi mau tidak mau dia harus memberi tahukan gadis itu.

"Aku ikut!" Ucap elang lesu

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut elang, tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut ara. Ara langsung bangkit dari tempat duduk dan meninggalkan elang sendirian.

"Ara tunggu!!, aku bisa jelasin"

Tak ada hirauan apapun dari Ara, ia terus melangkah tanpa memperdulikan elang yang sedang mengejarnya dari belakang.

Ara yang memiliki langkah kaki kecil, tentu saja akan kalah dengan elang yang memiliki langkah kaki panjang. Elang sudah berhasil menarik tangan Ara dan memaksanya untuk berhenti.

"Tolong Ra, kamu ngertiin aku!"

"Aku? tidak mengerti kamu?, coba kamu pikir-pikir lagi deh! SUDAH BERAPA KALI KAMU INGKAR JANJI KAMU YANG MANIS ITU HAH!!"

"Apa aku kurang ngertiin kamu?" Sambung Ara

"Maksud aku ngga gitu ra, kali ini aja, tolong banget ngertiin aku. Aku ngga bisa nolak apa yang sudah diperintahkan kepala sekolah" elang memohon mohon kepada Ara.

"Kamu itu selalu mentingin OSIS, OSIS, OSIS mulu. KAPAN KAMU MENTINGIN AKU!"

Ara melepaskan tangan elang dengan paksa. sorotan matanya kelihatan marah, Ara menatap elang tajam, dan ia berlalu pergi meninggalkan elang.

Elang tak lagi mengejar , ia hanya mematung ditempat, memegang kuat ponsel yang berada ditangan kirinya. Pikiran pertamanya adalah melemparkan ponsel itu ke lantai dan menghancurkannya, tetapi ia tahu jika ia melakukannya, ia tidak akan bisa mengembalikan kepercayaan Ara lagi untuk nya.

Ini memang full kesalahan darinya, ia memang sudah beberapa kali mengecewakan Ara. Ara memang pantas marah padanya. Tapi apakah ara akan memberikan kesempatan lagi untuk diri nya?

Tanpa elang sadari, ada Sepasang mata yang dari tadi melihat pertengkaran mereka berdua. Senyuman sinis muncul dari wajah orang itu. Seperti ada rasa puas saat melihat elang dengan Ara bertengkar.

"Giliran gue"

.
.
.
.
.
.
Tbc

Jangan lupa untuk vote dan komen gais. Typo masih banyak bertebaran jadi harap harap maklum ya gais. I lope you sekebon buat kalian semua. Yang sudah vote dan komen, semoga kalian sukses selalu AMINNN🤲🏻🤲🏻🤲🏻☺️

ALEXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang