"Di shareloc," jawabnya sambil menampilkan deretan giginya.

"Awas nyasar."

"Makanya doain biar selamat sampai tujuan. Dah ah, aku juga berangkat ya?"

"Sekarang banget?"

"Yoi."

Gadis itu kembali ke rumah, hendak menyiapkan kendarannya untuk pergi ke rumah Karina.

"Rambutnya keringin dulu, tar pusing!" suruh yang diseberang.

"Iyaa."

📖

"Assalamualaikum!"

"Waalaikum salam."

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Seperti biasa, Sella selalu menjadi orang yang paling telat datang. Katanya macet lah, ojolnya bermasalah lah, sakit perut lah, dan masih banyak lagi alasan alasan lain yang selalu Karina potong duluan dengan kalimat 'yaudah da udah' sebelum gadis itu selesai memaparkan semuanya.

Sementara yang bersalah hanya bisa tersenyum seperti biasa. Tentunya sebelum keringat dinginnya kembali.

"Eh! Aduh! Pewarna makanannya ketinggalan di meja! Aaaa gimana dong?"

Karina menepuk jidatnya. Bukan hal aneh. Sejujurnya mood gadis berambut panjang itu mulai hilang. Tetapi untungnya, Putri mengeluarkan sesuatu dari tas yang ia bawa sehingga membuat keadaan kembali membaik.

"Coklatnya udah gue lelehin," kata Karina seraya mematikan kompor.

"Sip. Kukisnya juga udah mateng kayaknya, " tambah Sella. Ia membawa loyang yang masih lumayan panas itu ke dekat Putri yang terlihat serius menyiapkan wadah-wadah kecil untuk kue yang mereka buat.

Satu persatu kukis itu dicelupkan kedalam lelehan coklat yang masih panas sebelum akhirnya kembali mengeras.

"Banyak juga ya ternyata," ujar Sella sambil sesekali menggigit kukisnya.

"Kata gue juga apa, harusnya kita bikin setengah adonan aja. Tapi gapapa deh, besok sisanya kita bagiin ke temen-temen."

Keduanya setuju dengan ucapan Karina. Mereka mulai mengemasi kukis-kukis itu kedalam plastik kecil yang membuat tampilannya semakin lucu.

Dua orang yang akan lulus SMA tahun depan itu mulai sibuk mencari angle foto yang bagus, berlomba lomba siapa yang akan mengupload nya lebih dulu di sosial media.

Yang satunya lagi hanya berniat menyimpan fotonya di galeri.

Kegiatan hari ini sangat menyenangkan baginya. Sudah lama ia berniat ingin melakukan ini dengan seseorang, namun tidak pernah terlaksanakan. Syukurlah masih ada Karina dan Sella.

Setelah kegiatan di dapur selesai, ketiganya beralih menonton film.

"Eh besok agustusan ya?" celetuk Sella tanpa memalingkan wajah dari layar handphone.

Berbeda dengan Putri yang sepertinya langsung mengingat sesuatu, Karina hanya mengangguk santai seolah tidak ada masalah apapun dengan kalimat itu.

"Ah iya! Aduh, belum latihan lagi buat lomba besok," cemas yang paling muda.

Baru ingat, Putri jadi perwakilan kelas untuk lomba menyanyi besok. Alpharen yang biasanya selalu ikut mendadak tidak diperbolehkan karena peraturan OSIS.

"Udah milih lagunya?"

Pertanyaan Sella barusan hanya dijawab dengan gelengan kepala. Sebetulnya gadis itu sudah memilih beberapa lagu untuk ia bawakan. Tetapi dirinya masih bingung untuk lagu yang akan dipilih. Nanti saja ia pikirkan lagi ketika di rumah.

Dear You [TXT fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang