Sekarang mereka telah siap duduk di meja makan dengan makanan yang sudah tersaji dihadapan mereka. Aluna mulai menyiapkan makanan untuk Savian dan juga ayah mertuanya.

" Biar El sendiri aja kak yang ambil." Ucap Elvira ketika Aluna hendak mengambil piringnya untuk diisi nasi dan lauk nya.

Suasana menjadi hening seketika hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

" Aluna." Panggil Adhitama pada Aluna yang sedang menikmati makanan nya.

" Ya yah." Jawab Aluna.

" Ayah cuman mau bertanya apakah kamu sudah ada tanda-tanda kalo kamu hamil Aluna." Tanya Adhitama kepada menantu cantiknya itu.

Huk huk

Mendengar pertanyaan dari ayahnya itu membuat Savian terkejut hingga membuat dirinya tersedak.

" Ini mas minum dulu." Ucap Aluna sambil menyodorkan segelas air minum pada Savian yang berada di sampingnya. Sementara Adhitama hanya tersenyum melihat respon Savian ketika mendengar pertanyaan dari nya itu.

" Maaf yah sepertinya aku belum ada mengalami tanda-tanda kehamilan saat ini." Ucap Aluna menjawab pertanyaan ayah mertuanya tadi. Aluna merasa bersalah dengan ayah mertuanya itu yang sepertinya sangat menginginkan seorang cucu dari dirinya dan Savian. Tapi hal itu tak akan bisa Aluna berikan mengingat bahwa Savian tidak pernah menyentuhnya bahkan mungkin suaminya itu sangat enggan untuk menyentuh dirinya.

" Ah sayang sekali. Padahal ayah sudah ingin menimang cucu. Kalian kan tahu ayah ini sudah tua umur ayah ini mungkin tidak akan lama lagi ."

" Iya kak El juga pengen cepet-cepet dapat ponakan lucu." Ucap El yang sedari tadi menyimak obral ayah dan kakak iparnya.

" Maaf yah sepertinya kita harus menunda kehamilan dulu saat ini. Aluna juga masih kuliah saat ini. Aku tidak mau membuat nya kesusahan nanti." Ucap Savian sambil menggenggam tangan Aluna yang berada di atas meja dengan senyuman yang ia berikan kepada Aluna. Hati Aluna menghangat ketika mendapat perlakuan seperti itu dari Savian. Ya walaupun ia tahu bahwa yang dilakukan Savian hanya semata-mata untuk berpura-pura seperti layaknya pasangan suami istri didepan keluarga nya.

" Baiklah jika itu alasan kalian." Ucap Adhitama.

" Yahh padahal kan El pengen cepet-cepet punya ponakan." Ucap Elvira dengan wajah yang memelas.

" Dan Savian ayah dengar perusahaan sedang ada masalah." Ucap Adhitama pada putra sulungnya.

" Iya yah hanya masalah kecil. Ayah tenang saja aku akan mengatasinya segera." Ucap Savian. Memilih untuk berbohong jika masalah perusahaannya itu hanya masalah kecil ia tidak mau ayah nya itu harus kesusahan ikut campur dengan masalah perusahaannya.

" Baiklah, ayah harap itu hanya masalah kecil yang kamu bisa segera selesai kan." Ucap Adhitama.

" Dan ayah juga dengar kamu memberikan dana sponsor untuk suatu acara, kamu yakin untuk memberikan mereka dana sponsor dengan keadaan perusahaan yang kurang stabil." Tanya Adhitama.

" Iya yah aku akan membantu memberikan dana sponsor untuk suatu acara, karena dulu aku terlanjur mengatakan untuk memberikan dana. Dan yah dananya juga tidak terlalu besar."  Jawab Savian yang mendapatkan anggukan dari ayah nya.

" Sebenarnya ayah datang kesini untuk berpamitan. Ayah dan El akan pergi besok pagi ke New York." Ucap Adhitama.

" Berapa lama ayah disana?" Tanya Savian.

" Mungkin sekitar empat bulanan." Ucap Adhitama yang mendapat anggukan dari Savian.

" Tapi maaf yah aku gak bisa nganterin kalian ke bandara besok karena aku ada urusan di kantor." Ucap Savian.

ALUNA [ END ]Where stories live. Discover now