19

1.5K 149 46
                                    

Selamat membaca.
Jangan lupa vote dan koment.
Kalo ada typo koment ya.

●●●

Seperti yang dikatakan Taehyung bahwa ia akan memberi tahu di mana Jin berada setelah ujian mereka selesai. Dan, ya, ujian telah selesai. Urusan sekolah juga telah selesai. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Kini, Taehyung mengajak Jungkook bertemu di rumahnya.

Detik itu juga, Jungkook mengendarai motornya menuju rumah Taehyung. Senyum tak pernah luntur dari bibir tipisnya. Akhirnya setelah hampir dua tahun ia tidak bertemu dengan Jin, kini ia akan bertemu dengannya lagi.

"Apakah bibirmu tidak lelah tersenyum terus?" tanya Jimin.

"Diam lah, Jim. Jangan merusak suasana hatiku. Kau pulang saja, kau sudah di butuhkan di sini."

Bantal milik Taehyung langsung mendarat mulus di kepalanya membuat Jungkook berteriak kesal atas tindakan Jimin.

Taehyung yang baru saja mandi dan memakai bajunya menatap kedua sahabatnya dengan malas. Selalu saja mereka bertengkar seperti anak kecil.

"Jungkook, kau mau tahu di mana Jin Hyung berada kan?" tanya Taehyung mengalihkan atensi Jungkook.

"Tentu saja! Cepat katakan," kata Jungkook tak sabaran.

"Kalau kau ketemu Jin Hyung apa yang akan kau lakukan?"

Tanpa berpikir, Jugkook menjawab, "Pertama-tama aku akan meminta maaf. Lalu memeluknya dan menciumnya karena aku sudah sangat merindukan Jin."

"Kau sudah membalas perasaan Jin Hyung, kan?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu. Tentu saja iya, babo. Kalau tidak mengapa aku mengemis padamu dan Jimin. Sepertinya aku kena karma karena dulu sangat membenci kaum pelangi, tapi sekarang aku justru mencintai seorang laki-laki juga. Tapi aku hanya mencintai Jin Hyung, tidak dengan laki-laki lainnya. Aku menjadi gay hanya untuk Kim Seokjin saja."

Taehyung dan Jimi tertawa kecil mendemgarnya.

"Makanya jangan terlalu berlebihan membenci sesuatu, karena kau pasti akan mendapatkan karma," kata Jimin memgejek.

"Diam lah, Jim! Ini bukan urusanmu. Lihat saja, kalau aku sudah bertemu dengan Jin aku akan mengadukan sikapmu padaku."

Jimin yang mendengar itu sontak beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Jungkook yang duduk di sofa di kamar Taehyung.

Pemuda bermata sipit itu merangkul leher Jungkook dan berbicara lembut padanya. "Jangan begitu, Kook. Apa kau tidak kasihan padaku? Kalau Jin Hyung memukul wajahku, nanti aku sudah tidak tampan lagi. Kau tega padaku?"

"Kau dan Taehyung juga tega padaku. Kau juga sudah memalakku. Aku akan mengadukan semua perbuatan kalian pada Jin."

"Jangan beri tahu Jungkook di mana Jin Hyung berada, Tae. Dia ingin mengadukan semua perbuatan kita pada Jin," sergah Jimin.

Taehyung tertawa. "Sudah terlambat, Jim. Jin Hyung sudah tahu semua perbuatan kita pada Kelincinya. Kau tidak usah panik begitu, tenang saja Jin Hyung kita akan memakan kita."

Bucin Jalur KarmaWhere stories live. Discover now