17

1.4K 148 44
                                    

Selamat membaca.
Jangan lupa vote dan koment.

●●●

S

etelah Jungkook mengakui bahwa merindukan Jin dan sudah menyesal telah memperlakukan Jin dengan kasar, Taehyung dan Jimin tak hentinya menggoda pemuda bergigi kelinci itu.

Tak terasa tinggal lima bulan mereka sudah lulus sekolah menengah atas. Kehidupan sesungguhnya akan dimulai setelah itu. Ntah mereka akan melanjutkan pendidikan ke universitas ataupun langsung berkerja.

Jungkook sendiri belum memikirkan itu, sebab ia ingin satu kampus dengan Jin jika bisa. Tapi Taehyung tak kunjung memberi tahunya dimana Jin berada saat ini. Ia sudah berulang kali memohon pada Taehyung tapi sahabatnya juga tak kunjung jua memberi tahunya di mana Jin. Bahkan ia sudah memohon pada Namjoon, Jimin, dan juga Hoseok tapi semuanya tak ada yang ingin memberi tahunya.

Tinggal sahabat Jin yang belum ia tanya di mana Jin berada. Tapi sepertinya Yoongi, Ken, dan juga Sanduel kini membencinya karena telah perbuatannya pada Jin.

Karena merasa putus asa, Jungkook meminta kepada kedua orangtuanya untuk mencari keberadaan Jin. Tapi orangtuanya tidak ingin membantu, karena kata mereka ini semua salahnya sendiri jadi ia harus mencari sendiri di mana Jin berada.

Jungkook merasa sudah sangat putus asa. Ntah siapa lagi yang akan menolongnya memberi tahu di mana keberadaan Jin.

"Apa kau tidak kasihan padaku, Tae?" ujar Jungkook memelas.

Taehyung mengendikkan bahunya acuh. "Tidak tuh."

Jimin yang duduk di depannya tertawa kecil. "Kemarin aku minta Jin Hyung nyanyi lagu JB. Terus baru dikirim tadi pagi. Suka banget sama suara Jin Hyung, Tae."

Air muka Jungkook berubah masam. "Kau sangat jahat, Jim."

"Jahat kenapa?"

"Karena kau tidak memberitahukan nomor ponsel Jin, Jimin. Kau juga kenapa meminta Jin menyanyikan lagu? Jin bukan penyanyi yang seenaknya kau minta request lagu."

Taehyung dan Jimin tertawa mendengar itu. Jungkook saat ini tengah cemburu. Dan itu sangat lucu.

"Jangan minta padaku, Kook. Minta saja pada Taehyung atau Namjoon Hyung. Lagian Jin Hyung juga tidak keberatan jika aku memintanya bernyanyi, jadi kenapa kau malah sewot?"

"Pokoknya kau jangan minta Jin bernyanyi lagi. Jika kau mau request lagi, katakan padaku saja nanti aku bernyanyi untukmu, jangan minta pada Jin!"

"Siapa kau larang-larang aku minta Jin Hyung bernyanyi? Kau bukan siapa-siapanya lagi, Jungkook-ah."

Jungkook menggeleng sambil berteriak keras membuat penghuni kelas menatap ke arah mereka. "Andwae, andwae, andwae!"

Jimin terkikik. "Tae, sahabatmu kenapa tuh?"

"Sudah, Jim. Jangan membuatnya menangis." Taehyung mengelus lembut kepala Jungkook karena sahabatnya itu sudah mengeluarkan airmata.

Taehyung menahan senyumnya melihat itu semua. Sejujurnya sangat lucu menggoda Jungkook sampai menangis seperti ini. Kapan lagi bisa menggoda Jungkook hingga menangis seperti ini, mumpung tidak ada Jin yang selalu membelanya.

"Kalian semua jahat! Apa kalian tidak kasihan padaku? Aku ini ingin minta maaf pada Jin-ie. Aku juga sangat merindukannya. Jadi tolong berikan aku nomornya," rengek Jungkook.

"Tidak semudah itu, Jungkook. Belum tentu Jin membalas pesanmu. Dia kan sudah membencimu," balas Taehyung santai. Jika tadi ia meminta Jimin untuk berhenti menggoda Jungkook, kini gilirannya.

Bucin Jalur KarmaWhere stories live. Discover now