06

1.3K 119 8
                                    

Selamat membaca.
Koreksi yang ada typonya ya.

●●●

"Tae, jaga rumah, ya. Kau sama Jungkook baik-baik di sini, jaga kesehatan, jangan telat makan. Hyung pergi dulu," ujar Jin berpamitan pada Taehyung yang tengah memakan semangka.

Taehyung menatap menampilan Jin yang sangat sederhana hanya memakai celana selutut, kaos polos yang dilapisi kemeja biru, dan sandal. Bahkan Jin tidak membawa tas maupun koper kecil.

"Hyung, beneran mau pergi? Aku kira tidak jadi."

"Sebenarnya Hyung malas, tapi Appa memaksaku dan akan menyita semua fasilitasku jika tidak menyusulnya ke Los Angeles." Jin mendekat pada Taehyung dan menggigit semangga yang ada di tangan pemuda itu.

"Dua minggu?"

"Satu Minggu saja, Tae. Aku tidak mau ketinggalan banyak pelajaran. Aku ini sudah mau ujian. Kalau begitu, Hyung pergi. Titip, Jungkook, ya."

Taehyung terkekeh dan mengangguk. "Tenang saja, Hyung. Kelinci Bongsormu akan aku jaga, jadi tidak usah khawatir."

Jin tertawa kecil. Setelahnya ia pamit sekali lagi pada Taehyung dan berjalan ke luar rumah di mana supir pribadinya telah menunggu. Ia sangat malas berpergian saat ini, terlebih itu ke luar negeri. Kalau bukan karena ancaman dari appa nya ia tidak akan pergi.

Jin masuk ke dalam mobilnya dan menyandarkan tubuhnya dengan nyaman. Ia merogoh celananya untuk mengambil ponselnya tapi ia tidak menemukannya. Dompetnya juga tidak ada.

"Ahjussi, tunggu sebentar. Aku lupa ponsel sama dompetku di kamar," ujar Jin cepat. Untung saja mereka belum keluar dari gerbang rumahnya.

Ia turun dari mobil dan berlari kecil memasuki rumah. Ia menemukan Taehyung yang kini sibuk karoke dengan heboh sendirian.

"Wah Taehyung-ah, suaramu bagus!" Jin berteriak membuat Taehyung mengalihkan pandangannya menatap Jin dengan kaget.

"Hyung! Ku kira kau sudah pergi? Kau melupakan sesuatu?"

"Iya, aku lupa dompet sama ponselku." Setelah mengatakan itu, Jin menaiki tangga menuju kamarnya.

Setelah mendapatkan apa yang ia lupa, ia kembali pamit pada Taehyung dan berlari kecil keluar rumah.

Selang beberapa detik sebelum Jin keluar rumah. Jungkook menuruni tangga sambil menguap lebar.

"Pagi, Taehyung."

"Yya! Ini sudah siang, bukan pagi!" balas Taehyung berteriak menggunakan mic yang berada di tangannya.

Jungkook hanya mengengir. Ia mengambil semangka dan mengederkan pandangannya meliahat sekitar. Taehyung yang menyadari itu langsung paham.

"Jin Hyung baru saja pergi."

Jungkook mengentikan kunyahannya dan menatap Taehyung dengan mata bambinya. "Kapan?"

"Baru saja. Selang beberapa detik sebelum kau turun. Mungkin Jin Hyung sama ada di ...." Belum sempat Taehyung menyelesaikan ucapannya, Jungkook berlari dengan sangat cepat keluar rumah. Ia sangat berharap Jin masih ada di luar.

"Jin! Jinie!" Jungkook berteriak saat mobil yang ditumpangi Jin baru saja keluar melewati gerbang. Untung saja mobil itu langsung berhenti.

Jin yang berada di dalam mobil menyuruh supirnya untuk menghentikan mobilnya saat mendengar teriakkan Jungkook. Ia menolehkan kepalanya untuk melihat Jungkook yang berjalan berlari kecil mengampirinya. Ia keluar dari mobil saat Jungkook mengetuk kaca mobilnya.

Bucin Jalur KarmaDär berättelser lever. Upptäck nu