18

1.3K 141 30
                                    

Selamat membaca.
Jangan lupa vote dan komentnya.
Typo bertebaran. Ini aku nulisnya setengah sadar 😅

●●●

"

Kook, mau liat foto Jin Hyung tidak? Dia semakin tampan loh."

Mendengar itu Jungkook mengangguk antusias. Ia benar-benar ingin melihat foto terbaru Jin yang sangat dirindukannya, walaupun ia sudah melihat foto Jin bersama gadis yang katanya calon pacar Jin, tapi kali ini ia ingin melihat foto terbaru Jin tanpa seorang gadis maupun seorang pemuda bersama.

"Cepat perlihatkan padaku." Tanpa permisi Jungkook merampas ponsel Jimin membuat sang empunya berteriak kesal.

"Yya! Sabar sedikit, Kook! Kau ini sangat tidak sabaran. Untung aku mau nemperlihatkan padamu, padahal Taehyung sudah melarangku."

Jungkook menyengir memperlihatkan gigi kelincinya. Kemudian ia mengembalikan ponsel Jimin yang belum sempat ia buka galerinya. Ia tidak mau jika Jimin tiba-tiba berubah pikiran menunjukkan foto Jin padanya.

"Sebelum aku perlihatkan padamu, kau harus membayar mahal padaku. Anggap saja ini foto artis terkenal yang telah mendunia yang fotonya sangat langka karena hanya dua orang mempunyainya. Aku dan Taehyung." Karena melihat Jungkook terdiam, Jimin memasukkan kembali ponselnya di saku kemeja sekolahnya. "Kalau tidak mau, aku tidak memaksamu. Kau cari sendiri saja sampai mampus foto Jin Hyung yang sangat seksi ini."

Jungkook panik mendengar itu. "Siapa bilang aku tidak mau? Aku mau! Sebutkan berapa yang kau mau?"

"Seratus juta?" tawar Jimin. Lalu setelahnya menggeleng meralat ucapannya. "Seratus lima puluh juta saja. Karena aku sangat yakin, kau tidak akan menyesal mengeluarkan uang yang sedikit ini demi foto Jin Hyung yang seksi. Bagaimana? Kau setuju tidak?"

"Tentu saja. Tapi kau seperti tukang palak saja yang meminta banyak uangku."

"Jangan katakan itu! Kau mau tidak?" ujar Jimin membesarkan suaranya.

Jungkook memukul pundak kecil Jimin dengan kesal. "Tentu saja aku mau, babo! Cepat perlihatkan padaku ... ah langsung kirim saja ke ponselku.  Palli, palli!"

Jimin menggeleng menolak perintah Jungkook. "Tidak bisa begitu, Bro. Kau harus mengirim uang terlebih dahulu padaku, baru aku akan mengirimkanmu foto Jin Hyung. Ada uang ada barang, Jungkook-ah."

"Aigo ... kenapa kau berubah menjadi sangat matre begini, Jimin? Siapa yang mengajarimu?" Jungkook tidak habis fikir dengan Jimin yang tiba-tiba berubah menjadi matre begini.

"Aku tidak matre, Jungkook. Aku ini realistis. Di dunia ini tidak ada yang gratis. Palli, kirim uangnya sekarang juga. Itu nominal yang sangat kecil bagi seorang Jeon Jungkook."

Jungkook mencibir lalu mentransfer uang Jimin sebutkan ke dalam rekening Jimin.

Jimin mengecek ponselnya lalu tersenyum lebar saat Jungkook benar-benar mentransfer uang yang ia minta.

"Wah daebak! Kau tidak main-main ternyata."

Jungkook menghembuskan napas kesal karena Jimin sangat lama mengirim foto Jin padanya.

"Palli, babo! Sekarang aku sudah mengirimmu uang. Tunggu apa lagi?" geram Jungkook yang sepertinya Jimin main-main padanya. "Apa kau tengah mengerjaiku, Jimin?" tanyanya kemudian setalah Jimin tak kunjung mengirim foto Jin.

"Tentu saja tidak. Tunggu aku carikan dulu."

Jungkook tidak menjawab. Ia menunggu dengan hati yang berdebar. Sungguh, ia sangat penasaran foto seksi apa yang dimaksud Jimin sehingga ia meminta timbal balik.

Notifikasi dari Jimin masuk, buru-buru Jungkook membukanya. Matanya terbelalak melihat Jin dengan ekspresi wajah seperti itu.

Jimin tertawa melihat ekspresi melongo Jungkook

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jimin tertawa melihat ekspresi melongo Jungkook. Mata bambinya tak berkedip melihat foto Jin yang baru saja ia kirim.

"Berkedip, Kook. Sampai bola matamu keluar Jin Hyung tidak akan keluar dari ponselmu."

Jungkook tak menghiraukan itu, fokusnya hanya menatap Jin yang sangat mempesona di foto tersebut. Terlebih ekspresi wajahnya yang sangat seksi.

"Pipimu merah. Apa kau mendadak sakit?" tanya Jimin melihat wajah Jungkook yang kini memerah.

Jungkook menggeleng tanda tidak. Pipinya merah sebab memikirkan hal kotor di otaknya. Entah kenapa melihat foto Jin tersebut, otaknya tiba-tiba memikirkan hal kotor.

Lama Jungkook memandamgi foto tersebut dan menjadikannya wallpaper, bel masuk berbunyi bersamaan dengan Taehyung yang baru saja datang.

"Jangan beri tahu Taehyung kalau aku mengirim foto Jin Hyung padamu," bisik Jimin.

Jungkook mengangguk sebagai jawaban.

●●●●

"

Wah Yoongi Hyung, Ken Hyung, dan juga Sanduel Hyung liburan ke tempat Jin Hyung?" tanya Jimin setelah melihat postingan foto Ken di Instagramnya yang saat ini tengah berada di tempat tinggal Jin di Swiss.

"Iya, sepertinya mereka baru sampai kemarin," jawab Taehyung memakan acar lobaknya.

"Sini coba ku liat," celetuk Jungkook.

Jimin memberikan Jungkook ponselnya untuk melihat postingan foto Ken bersama Jin dan kedua sahabatnya yang lain.

Jungkook iri melihat kebersamaan mereka. Terlebih Yoongi yang memeluk lengan Jin.

"Kalian berdua tidak ada yang mau beri tahu aku di mana Jin berada? Rasanya aku mau mati saja kalau tidak bertemu Jin selama ini. Ini sudah hampir dua tahun Jin dan aku tidak bertemu. Minggu depan kita sudah ujian. Tolong lah, sekali ini saja. Aku akui aku sangat bersalah. Tapi setiap manusia berhak mendapat kesempatan kedua, kan?" Jungkook putus asa.

Taehyung dan Jimin saling memandang.

"Tolong Taehyung katakan pada Jin beri Jungkook kesempatan kedua. Aku sangat menyesal."

Taehyung mengangguk. "Nanti aku bicara dengan Jin Hyung. Semoga Jin Hyung mau memaafkanmu dan mau memberimu kesempatan kedua."

Mata bambi Jungkook bersinar mendengar itu. "Gomawo, Taehyung-ah. Sekalian beri tahu aku di mana Jin Hyung berada."

"Kau banyak mau, Jungkook. Kalau begitu aku akan memberi tahumu di mana Jin Hyung berada setelah kita selesai ujian nanti."

"Itu sangat lama, Tae," rengek Jungkook.

"Selesai ujian atau tidak sama sekali?"

Jungkook menghela napas pasrah. "Ya sudah, selesai ujian kau harus langsung memberi tahuku di mana Jin berada dan alamat lengkapnya di mana."




●●●

Maaf kependekan, ini aku nulis ngebut banget. Istirahat satu jam aku gunain buat nulis daripada tidur dan lanjut nulis dikit pas pulang wkwk

Semoga suka ya :)

Rabu, 261022

Bucin Jalur KarmaWhere stories live. Discover now