05

1.3K 124 8
                                    

Selamat membaca. Maaf telat update
Jangan lupa voment.

●•●•●

"Aku duduk sama Jin di belakang. Kau duduk di depan saja," sergah Jungkook saat Taehyung hendak menaiki mobil yang akam duduk di samping Jin.

Taehyung menatap bingung Jungkook. "Bukannya kau lagi marah sama Jin Hyung? Kenapa ingin duduk di sampingnya?"

"Suka-suka aku lah. Minggir! Kau menghalangi jalanku."

"Dasar aneh," gumam Taehyung menaiki mobil dan duduk di samping sang supir pribadi Jin.

Saat membuka pintu mobil Jin dikejutkan oleh Jungkook yang sudah duduk anteng di kursi belakang. Ia bingung karena bukannya kelinci bongsor itu sedang marah padanya kenapa justru duduk di belakang bersamanya. "Tae, tukar tempat dudukmu sama Jungkook," ujarnya setalah duduk di samping Jungkook. Kemudian supir pribadinya menjalankan mobil menuju sekolah mereka.

"Tidak mau."

Bukan Taehyung yang menjawab. Melainkan Jungkook yang menatap lurus ke depan dan melipat kedua tangannya.

"Bukannya kau marah padaku? Kau akan memusuhiku hingga Minggu depan kalau kau lupa. Itu artinya jangan dekat-dekat denganku agar rencanamu berjalan dengan lancar. Kalau kau ada di dekatku itu sama saja kau membuat rencanamu gagal dalam ti ...." Jin tidak menyelesaikan kalimatnya karena Jungkook sudah menyelanya.

"Tae, katakan pada Jin, dia sangat berisik. Kalau mau protes lagi suruh turun saja dari mobil ini. Suruh naik bis saja."

Jin melolot mendengar itu. Jungkook benar-benar menyebalkan. "Taehyung-ah, katakan pada Kelinci Bongsor ini kalau ini mobilku. Dia tidak berhak mengusirku."

"Tae, katakan pada Jin ...."

Taehyung membalikkan badannya menghadap dua manusia yang tengah perang dingin itu. "Diam! Kalian ini sangat berisik. Aku lelah mendengar kalian berdebat dari kemarin hingga pagi ini. Aigo ... aku pusing sekali."

"Taehyung-ah, gwenchana?"

"Aku akan baik-baik saja kalau kalian berhenti berdebat. Kalian ini sangat kekanakan."

●●●

Jin menyimpan tasnya di atas meja setelahnya ia menidurkan kepalanya dan memejamkan matanya. Tidur.

Ia sangat mengantuk lantaran ia kembali bermain game hingga dini hari. Walaupun ia tahu resiko saat bermain game hingga dini hari ia tetap melakukannya karena hanya itu yang bisa membuat fikirannya agar tidak terlalu mengingat orang tuanya yang jauh darinya. Ia sangat rindu.

Jin merasakan bahunya di tepuk oleh seseorang. Ia mengangkat kepalanya dan menyipitkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk di matanya.

"Mr. Kim, jika Anda sakit sebaiknya istirahat di ruang kesehatan saja. Saya tidak mau murid-murid lain terganggu karena Anda tidur," ujar guru bahasa Inggris yang membagunkannya.

"Sorry, Mr."

Gurunya mengangguk dan mempersilahkan Jin untuk ke ruang kesehatan. Awalnya Jin bingung lantaran gurunya mengatakan bahwa ia tengah sakit, tapi kemudian ia mengerti karena ini pasti ulah Yoongi yang menyelamatkannya agar ia bisa tidur di ruang kesehatan.

Sebelum meninggalkan kelas, Jin memberikan wink pada Yoongi yang dibalas oleh pemuda berkulit pucat itu dengan senyuman tipis.

Bucin Jalur KarmaWhere stories live. Discover now