• Chapter 12 - Hug

Start from the beginning
                                    

Pamit gadis itu.

Clara keluar dari kamar Sandra, meninggalkan dua sepasang kekasih itu didalam. Tiba tiba saja gejolak yang dirasakan oleh Clara muncul kembali, saat melihat Veen tadi.

Matanya hanya tertuju pada tubuh itu, dengan balutan kaos hitam yang menutupi tubuh pria tadi. Entah kenapa rasanya Clara saat ini sangat ingin memeluk pria itu, pria yang kejam yang tega memaki seorang wanita yang tengah mengandung anaknya. Sejujurnya gejolak yang dialami oleh Clara sudah muncul sejak kemarin, rasa ingin memeluk Veen kini semakin besar, Bayi nya sangat menginginkan hal itu. Clara hanya bisa memendam dan berharap, bahwa gejolak cinta ini akan hilang suatu hari nanti.

Cinta?. Entah mengapa Clara selalu memikirkan hal itu akhir akhir ini. Apa mungkin gadis itu mulai mencintai Veen?. Clara hanya berharap semoga perasaanya salah, karena sampai kapanpun itu adalah hal yang mustahil diraihnya.

Setelah sibuk dengan pikiran sendiri, sampailah Clara pada ruangan belakang tempat para pekerja biasa beristirahat. Tempatnya cukup luas, kini sudah terlihat beberapa maid,  bodyguard dan tukang kebun sedang menikmati makanan yang dipesan oleh Veen.

"Non Clara, mari bergabung dengan kami."

Pria baru baya itu mengajak Clara untuk segera bergabung bersama yang lain, gadis itu tersenyum dan mengangguk. Tidak bertahan lama, senyuman manis milik Clara pudar begitu saja.

Saat melihat beberapa maid yang sebagian adalah para wanita melihat Clara dengan tatapan tidak sukanya, sebagaian dari mereka telah terhasut oleh Tere. Maid yang satu itu memang sangat licik, bahkan Pearl yang mendengar Tere menjelekan nama Clara sempat emosi. Diantara tatapan tajam dari beberapa orang disana, hanyalah Pearl yang tersenyum dan mengajak Clara untuk duduk disampingnya.

"Clara, sini."

Ucap Pearl.







"Gadis jalang itu ingin bergabung?."

"Dia bukan jalang, jaga ucapanmu Alexa!!."

Kini Pearl membela.

"Jangan membentak dia Pearl!!, memang benar yang dikatakan oleh Alexa"

Kini Tere pun menyaut.

"Kau tidak usah ikut campur Tere!!. Lagi pula tuan Veen memesan semua ini untuk dinikmati bersama para pekerja disini, Clara adalah maid pribadi nyonya Sandra, kalau kau lupa."

Tegas Pearl pada Tere.

Tere yang kesal mendengar perkataan yang keluar dari mulut Pearl pun terdiam, namun maid lainnya kini justru membela Tere. Pearl sempat terkejut mendengar itu, begitupun dengan Clara.

"Jika dia ikut bergabung dengan kami, kami para maid lebih baik pergi. Dia pembawa sial Pearl. Apa kau lupa adikmu hampir putus sekolah karena ulah siapa?."

Saut salah satu maid disana pada Pearl.

"Lagi pula dia tidak diizinkan makan oleh tuan Veen bukan?. Memangnya kau mau dihukum?."

Ucap satu maid lagi pada Pearl.

Pearl berdiri mendengar ucapan dari maid tersebut, begitupun juga Tere. Clara yang menyaksikan hal itu pun angkat bicara, ia tidak mau ada keributan lagi hanya karena dirinya yang tidak diterima untuk makan bersama mereka.

Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now