💦21🔥Tamu Tak Diundang

1.2K 158 55
                                    

●MY BRO●

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

●MY BRO●

Dua hari tanggal merah, libur nasional, Brameswara membawa keluarga kecilnya berlibur ke pantai. Hal ini sudah ia rencanakan jauh-jauh hari dengan Chyra sebagai hadiah untuk keluarga kecilnya karena hubungan baik kedua anak mereka, Rain dan Alga.

Usai mencoba beragam permainan water sport seru seperti banana boat, sea walker, parasailing, jet ski, hingga flyboard, akhirnya dua anak Brameswara itu menemukan kelelahannya. Ikutlah mereka dengan list yang sudah diagendakan Brameswara, makan malam di restoran seafood jepang yang berlokasi tak jauh dari pantai.

"Eh, lo ikut makan juga, Ga?"

Itu Rain yang bertanya ketika pramusaji mencatat pesanan di meja mereka. Alga menaikkan kedua alisnya, mata bulatnya membesar seakan bertanya, 'emang kenapa?'

"Gue kira air laut udah cukup bikin lo kenyang," lanjut Rain dengan kekehan tawa yang menular. Bram dan Chyra pun ikut-ikutan, tak lupa juga mbak pramusaji mereka.

Alga memandang sinis pada mbak pramusaji, yang ikut-ikutan tertawa. Kalau orang tuanya, Alga akan memaklumi karena Alga jamin Rain sudah menceritakan perihal insiden bermain flyboard tadi, saat Alga berulang kali terjungkal ke dalam air dan tenggelam cukup lama. Sebenarnya seru, tetapi lain kali Alga ingin mencobanya sendiri tanpa Rain. Malu dia diledek sang kakak.

"Eh, maaf-maaf. Jadi, mau pesan menu apa lagi?"
Si Mbak pramusaji akhirnya sadar dan berhenti tertawa setelah melihat mata Alga yang hampir keluar.

Beres dengan pesanan. Bram pun memulai perbincangan ringan yang ditanggapi renyah oleh Rain dan juga Chyra. Sedangkan Alga banyak merengutnya, karena sejak tadi Rain terus mem-bully-nya. Kesal, tapi bukan kesal yang ingin membalas dendam. Alga justru menikmatinya meski raut wajahnya mengatakan berbeda.

"Rain, ini kunci motor sama ATM kamu, Papi balikin."

Tiba-tiba Bram menyerahkan dua benda yang dimaksud kepada Rain. Sontak, cowok itu membatu karena senang, sampai barulah ia kepikiran perihal ponsel yang sudah kembali padanya secara diam-diam.

"Ambil!" 

"Makasih, Pi," jawab Rain kemudian, agak kaku. Alga yang duduk di sampingnya pun ikut-ikutan tegang.

Bram menyadari perubahan mimik putranya itu, segera saja ia tersenyum. "Ada hal lain yang ingin kamu katakan?"

Rain mengangkat dagu, melihat wajah Bram yang sepertinya tidak marah, tetapi tetap saja Rain ketar-ketir karena ia sadar bahwa dirinya telah melanggar hukumannya.

"Rain?"

Alga menyenggol lengan Rain, memberi kode kakaknya untuk terus terang saja. Lama berpikir, akhirnya Rain berani berbicara.

"Iya, Pi. Aku ingin jelasin sesuatu sama Papi, tapi sebelumnya Papi jangan marah sama Mama."

Bram melipat tangannya di atas meja, ia ingin mendengarkan cerita putranya secara seksama. Chyra memasang wajah teduh di samping Bram, tatapan wanita itu lembut kepada Rain.

My BRO S1 [✔]Where stories live. Discover now