🔥18💦 Perkara GolDar

1.5K 187 42
                                    

2 menit sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 menit sebelumnya....

Ini apaan sih, Ga?!!

Udahlah, tinggal pencet aja, riweh lo!

eh, si monyet!

cekrek

.
.
.
.

●MY BRO●

Sore, ketika Alga kembali bergantian dengan kedua orang tuanya untuk menjaga kakaknya, Rain tampak tidur pulas. Masker oksigen telah dilepas, diganti dengan nasal canula. Jarum untuk transfusi yang menancap di punggung tangannya pun telah dicabut.

Karena bosan bermain ponsel, Alga pun duduk di dekat brankar Rain. Ia tertarik mengawasi punggung tangan kakaknya yang membengkak. Rasa penasaran timbul tenggelam di pikiran Alga, hasrat untuk menyentuh area bengkak tangan kakaknya itu meluap.

Awalnya panas, tetapi makin ke ujung mendekati jari-jari terasa berbeda. Dingin. Ujung-ujung jari Rain terasa lebih dingin. Alga berinisiatif membungkus tangan Rain dengan selimut supaya lebih hangat. Setelahnya, ia kembali terpekur melihat saudara tirinya yang lebih sering terlelap itu.

"Lo tuh nyebelin, rese, egois, sok keren. Harusnya gue seneng lihat lo kayak gini. Kan, gue bisa bales ngerjain lo sepuasnya. Tapi, gue nggak sekejam itu sih buat nganiaya orang sakit." Alga tertawa kecil. 

"Tahu nggak, Ren? Nggak ada lo, rumah jadi sepi. Gue benci sih ngomong gini, tapi jujur, gue kangen berantem sama lo."

Lagi Alga terkekeh dan memalingkan muka, "Anjir, ngapa jadi melankonis gini sih. Tapi, sumpah, gue pengen lo cepet sembuh biar gue ada partner gelut gitu. Jangan sakit lagi, apalagi kayak kemarin, bikin gue jantungan tahu nggak? Asem lo!" Alga mengumpat lalu tersenyum kemudian.

Rain kalau tidur itu terlihat lebih manusiawi, maksud Alga terlihat tenang dan lebih dewasa. Kalau kayak gini, gue mah dengan suka rela jadi adiknya.

Rain melenguh, tak lama kelopak matanya membuka. Cowok berambut mint itu bangun.

"Ga?" Yang dipanggil pertama tentu orang yang sedang duduk manis menungguinya.

"Apa? Lo perlu sesuatu?"

Rain memandang sekeliling.

"Mama sama Papi pulang buat beberes. Lo butuh apa? Mau minum? Atau makan?"

Rain menggeleng. Air muka cowok itu lebih berwarna dibanding pagi tadi. Matanya juga lebih hidup dalam memandang. Alga lega melihatnya.

My BRO S1 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang