─ xxiv: "DECIPHER OF FALLACY"

142 26 121
                                    

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

to the cryptographer
of my enigma taksamallory
who decrypted every encryption
that i could not understand inside
of my head. thank you for the formula—
for knotting every dot to solve—
to face and admit.

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

THE THEORY OF METANOIA

CHAPTER TWENTY FOUR • DECIPHER OF FALLACY

He's not here with me.❞

        BANYAK hal terjadi semenjak Richard gagal menguji peruntungan di rumah para pemecah kode

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

        BANYAK hal terjadi semenjak Richard gagal menguji peruntungan di rumah para pemecah kode. Nasibnya saat ini mungkin tengah diaduk gelombang musim panas maupun berbaur dengan sea shanties dari kapal induk di tengah samudera. Tak ada yang tahu pasti sebab ia tak membalas surat terakhir yang Adam kirim tiga minggu silam. Fakta itu pula membuatnya menyelipkan beberapa kata di atas kertas lain untuk seseorang—beberapa orang termasuk suku kata tandus bernuansa belasungkawa.

       "Dia meninggal," tuturnya ketika Harry mempertanyakan tarikan pena dia bukan untuk menyelesaikan Enigma, melainkan menyampaikan belasungkawa.

       Kala itu bibir Harry mendetakkan ketidakpercayaan. Netra Adam pun belum beralih dari kalimat terakhir di wajah kertas yang bersuara, "Beristirahatlah dengan tenang." Tak ada air mata saat itu. Hanya kebisuan, tapi ia mengungkapkan terlalu banyak kalimat melalui air muka, bukan indra pelontar kata.

       Hingga tangan Harry mendarat di salah satu bahunya, kepala tergeleng sesaat untuk menyaksikan si lawan bicara berucap, "Kau baik-baik saja, bukan? Aku tahu soal adikmu, Adam. Aku tahu mengapa kau selalu menitipkan surat-surat itu kepada Fantine untuk dikirimkan sore hari jika kau tak sempat memasukkannya ke kotak surat sebelum pukul enam pagi. Aku tahu mengapa kau menjadi lebih gila ketimbang Alan di pertengahan Mei dalam hal menggeluti Enigma, tapi semuanya tak berakhir hanya karena dia pergi. Nyawa ribuan orang bisa kau selamatkan sebagai gantinya. Dia akan bangga denganmu dan kematiannya tak sia-sia. Dia meninggal dengan rasa hormat."

       Sepasang alis Adam berkerut menyikapi simpati digelar di setiap penjuru wajah Harry. "Apa yang kau bicarakan? Aku sedang tak membicarakan adikku ketika kukatakan dia meninggal."

       "Lalu?" Alisnya bangkit saat itu juga. Meski tangan belum hengkang dari bahu Wistletone muda.

       "Thomson yang meninggal. JJ Thomson, bukan adikku, Richard. Dia masih di Angkatan Laut. Surat terakhirnya berkata dia dipindahtugaskan ke kapal induk. Wajar jika dia tak lagi membalas suratku."

       Harry menarik diri menjauh. Tangan yang menyapa bahu Adam hengkang dari sana. Sementara itu, pasca kebisuan singkat, Adam menambahkan, "Lagi pula, ini sudah tiga bulan. Dia pasti baik-baik saja. Jika dia harus pergi ke tempat yang tak bisa kuikuti, kemungkinan aku juga akan pergi."

The Theory of MetanoiaWhere stories live. Discover now