─ xii: "IS THERE DOUBLE NAVAL ENIGMA?"

134 39 151
                                    

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

this chapter was written
as a tribute to hernaastuti0 and the time
she gave to support this story

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

THE THEORY OF METANOIA

CHAPTER TWELVE • IS THERE DOUBLE NAVAL ENIGMA?

You are being confronted with dozens of poisonous fruits.

        BUTIRAN salju di luar sana tak lagi menyatu dengan udara ketika suara menghilang dari dunia meskipun tempat ini di bawah label pabrik radio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

        BUTIRAN salju di luar sana tak lagi menyatu dengan udara ketika suara menghilang dari dunia meskipun tempat ini di bawah label pabrik radio. Lontaran kata penuh kisah yang menerjang sepanjang waktu bak muntahan kharisma air mancur lima puluh meter dari Hut 8, telah sirna pasca lembaran-lembaran pesan Kriegsmarine belum dideskripsi memelototi wajah ketiga pria. Semenjak Adam menarik selembar pesan Kriegsmarine, lebih dari lima gumpalan kertas telah meluncur ke tong sampah. Jalan keluar pun seolah hilang meski beberapa teorema masih singgah di kepala.

       Tungkai menjelajahi medan perang kasatmata hanya untuk menyaksikan beberapa jemari memelintir anak-anak rambut Harry atau sekadar tarian pena di atas kertas banbury. Namun, sepanjang langkah pencarian jalan keluar, semua teorema hanya bergelantung dalam kepala. Mereka enggan ditumpahkan di atas kertas untuk merangkai perhitungan; memecahkan yang tak terpecahkan—Enigma.

       Enigma, hal yang disinggung baru saja dikeluarkan dari kediamannya. Ditantang di atas salah satu meja paling belakang, telunjuk Adam berulang kali menekan tombol P sehingga huruf E menyala. Telunjuknya mengendur memudarkan nyala lampu pada huruf E. Ketika terdorong lagi telunjuk itu, justru huruf M lah yang kini menarik perhatian. Disertai lantunan rotor yang bersorak klek, huruf K kemudian unjuk gigi setelah tiga kali telunjuk Adam menghardik tombol yang sama—P.

       Alis menuntut jawaban dari permainan Jerman yang masih mendorong huruf-huruf lain di atas lampboard untuk menampakkan aura mereka. Meski hanya tombol berlabel P yang selalu Adam tekan, rotor pertama—di sisi paling kanan—terus saja bersorak klek selagi lampboard secara acak menunjukkan hasil enkripsi.

       Detik-detik dalam jam dinding terus mengalir hingga rotor kedua—yang ada di tengah—akhirnya menyampaikan pendapat melalui suara klek-nya. Untuk hasil enkripsi yang entah sudah berapa kali hanya untuk huruf P, rotor ketiga—berada di paling kiri—pun mencoba memberi Adam petunjuk sebab ketika rotor ketiga bersuara, saat itulah hasil enkripsi P kembali ke titik awal; E

       Atensi pun digeser dari deretan huruf di atas tombol menuju sisi samping mesin di mana ada lima puluh dua lubang dengan setiap dua lubang dilabeli satu huruf alfabet mulai dari A hingga Z. Plugboard, begitulah para pemecah kode memanggil bagian itu. Di mana di sana, ada beberapa pasang kabel yang mengisi lubang-lubang sunyi beralfabet.

The Theory of MetanoiaWhere stories live. Discover now