─ xv: "BOTH ARE PERSPECTIVES"

124 37 175
                                    

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

continuation of the conversation
of two brothers dedicated to
rhosyng as my gratitude
for her massive support

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

THE THEORY OF METANOIA

CHAPTER FIFTEEN • BOTH ARE PERSPECTIVES

Trustworthy.

         TIDAK ada alasan yang mampu membuat Adam menumpahkan amarah dan kata berdarah untuk menyanggah label yang Richard berikan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         TIDAK ada alasan yang mampu membuat Adam menumpahkan amarah dan kata berdarah untuk menyanggah label yang Richard berikan padanya. Seolah ucapan Richard sebuah kebenaran konkrit, ia hanya terdiam selagi menurunkan atensi sebelum memutar leher untuk menatap seekor bebek berenang di atas danau. Richard pun tak menyimpan penyesalan atau rasa bersalah sebab Adam tak berani menantang ucapan yang menurutnya benar. Justru, Richard merencanakan untuk mengupas tuntas sifat yang tak bersedia Adam akui tumbuh bersamanya.

       "Kau seperti korban politik uang, Adam. Suaramu dibeli sehingga kau tak bisa menyuarakan kebenaran." Itu cukup menampar Adam yang baru saja menggigit bibir dalamnya selagi jemari bergulat di dalam saku celana. "Kau pintar, kemungkinan tahu lebih banyak kebenaran tentang ayah dan dunia daripada diriku, tapi kau tak mempunyai keberanian. Revolusi hanya untuk orang-orang yang berani. Kau tak lahir untuk itu."

       "Terima kasih untuk penilaiannya," jawabnya manakala leher terputar mengembalikan atensi kepada sang adik untuk sementara, "tapi kau harus berhati-hati dengan keberanianmu karena itu bisa menyebabkan kegagalan. Kau sudah mencicipi kegagalan dan menolak belajar dari itu. Kita memang berbeda dan tak akan pernah sama."

       Pernyataan Adam mengerutkan sepasang alisnya. Namun, Adam yang kini menampakkan senyuman kecil melanjutkan, "Pengkhianat tak akan berteriak di depan orang yang dikhianatinya karena mereka tahu, mereka akan ketahuan. Jadi, mereka mengambil langkah di balik bayangan untuk mencapai cita-citanya dan mengkhianati kelompok tertentu. Dan kau," kata akhir yang diberi penekanan itu menarik perhatian Richard, "tak bisa menghentikan kapitalisme ayah jika terus menyorakinya karena kau akan ketahuan ingin melawan. Aku tak suka dengan hal-hal yang mencolok, karena itu menjadi pusat perhatian. Caraku untuk bergerak di balik bayangan cukup menyelamatkan harga diri dan upaya mewujudkan mimpiku. Kau tak bisa menyebutku seorang pengecut hanya karena aku mengambil langkah yang berbeda. Hitler harus menghargai perbedaan, dan kurasa kau juga demikian."

       Kini, justru Richard yang terdiam tak mampu melontarkan sepatah kata pun seolah menyetujui pernyataan Adam. Memori yang menyeretnya ke masa lalu pun membenarkan asumsi Adam yang mana dirinya sudah berkali-kali menerima perlakuan tak menyenangkan dari Archibald Wistletone karena aksi yang mencolok di depan mata. Sementara Adam, entahlah apa yang ia lakukan di balik bayangan untuk melawan Archibald si fanatik kapitalisme. Bahkan Richard tak bisa memperkirakan usaha apa yang sudah ia jalankan hingga saat ini untuk menampakkan anti-kapitalis yang dijunjungnya.

The Theory of MetanoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang