Adam Wistletone memiliki segalanya. Namun, ada satu kecacatan yang tak bisa diperbaiki seorang pun termasuk dirinya sendiri kecuali melalui Richard Wistletone.
Highest Rankings
# Reading List AmbassadorsID bulan Februari 2023
#1 wisdom / 24.8.2022...
every uttered word to narrate another journey through this chapter is dedicated to -llnhzl and her thrilling fanfiction that i've longed the nuance of since forever
┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛
◖ ᪥ ◗
THE THEORY OF METANOIA
CHAPTER NINE • THE UNFATHOMABLE DESTINY CARVED IN ENCRYPTION
❝I don't think you bought it from the grocery store.❞
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
PENANTIAN lebih dari tiga puluh menit rupanya tak sia-sia. Di dalam ruang pertemuan mansion Bletchley Park, Adam yang terduduk seorang diri menyaksikan belasan kursi kosong di sepanjang meja akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menjabat tangan seseorang. Kemudian, pria-pria lainnya berdatangan sehingga genap lima orang ada di dalam ruangan beserta sebuah mesin berharga yang menentukan hidup dan mati banyak orang.
Seharusnya Adam bertanya-tanya dengan kehadiran mesin tak diundang di tengah-tengah pertemuan. Sebab ia adalah kepingan baru yang dipasang dalam papan puzzle Bletchley Park. Bahkan, seolah menjadi tradisi, Alastair Denniston berkata, "Kami dapatkan mesin ini dari penyelundupan ke luar Berlin, jika kau penasaran." Jelas kalimat itu ditujukan kepada Adam yang irisnya terpaku dengan kuasa mesin Enigma si pemegang nyawa ratusan ribu orang.
Mengerti akan informasi yang Denniston berikan, Adam mengalihkan perhatiannya pada si pria. "Aku tak berpikir kalian membelinya dari toko kelontong." Hampir semua pria di dalam ruangan menertawakan kalimat itu. Sayangnya, Denniston justru menampakkan mimik tak ramah sehingga percikan berlawanan afeksi pun sepertinya mulai dirasakan pria lainnya.
Pria yang paling dekat dengan mesin Enigma pun menegakkan kakinya sebelum mendorong tubuh demi sebuah jabat tangan dengan Adam Wistletone. "Stewart Menzies, MI6. Senang menyambutmu di sini, Tuan Wistletone." Adam mengangguk sekilas sementara Stewart Menzies kembali mendekatkan diri dengan si mesin berjiwa pencabut nyawa manusia.
"Tampaknya kau sudah tahu banyak soal Enigma. Tak heran, sensasi yang kau buat hingga mengetuk gendang telinga Neville Chamberlain memang cepat tersebar di antara para intelijen. Namun, kau tak perlu khawatir karena para intelijen begitu menghormati rahasia, seperti pengakuanmu di hadapan Chamberlain."
Kini, ia mendudukkan pantatnya di salah satu kursi yang bersebelahan dengan si mesin. Denniston masih berdiri di sisi ruangan sementara Adam dan kedua pria lainnya menatap lurus si mesin—bukan Stewart Menzies.