OVA 4 Spionase Gagal

287 24 12
                                    

A/N : aku minta maaf jika banyak bagian yang aku lewati, terutama bagian bertemu dengan iblis di Utara Philades. Tapi, hei! Aku tidak bisa membuat POV atau sudut pandang sebanyak itu. Jadi kebanyakannya nanti akan berfokus dengan kejadian aktual dari POV Majapahit dan mungkin reaksi dari berbagai negara. Tapi tidak akan sebanyak POV di Novel aslinya dan Manganya.

............................................................................................................

Trowulan Aryoningrat.

Di sebuah kafe privat, empat orang dengan pakaian abad ke - 19 sedang duduk bersama. Apa yang membuatnya yang menarik perhatian selain pakaian mereka adalah wajah kaukasia mereka, disana mereka saling berdiskusi dengan suara rendah. Walaupun mereka di dalam sebuah ruangan pribadi.

"Jadi bagaimana dengan kalian bertiga? Apa kesan kalian dengan negara ini?." Tanya seorang pria tua, dia memiliki berkas sayatan di pipinya. Matanya yang tajam memandang ketiga orang lainnya.

"Kemaharajaan Majapahit ini..... Mereka setidaknya 100 atau mungkin 200 tahun di depan kita, tuan. Baik sipil dan militer." Ucap salah seorang pemuda berkacamata.

"Saya harus setuju dengan Grysha. Negara Mu kita telah terlewati jauh, bahkan menurut saya Majapahit lebih unggul dari Mirishial dalam hal kemajuan teknologi." Tambah seorang pria paruh baya lalu mengisap rokok lokal yang dia coba beli sebelumnya.

"Tapi sayangnya dari segi teknologi kapal, mereka kalah dari Gra Valkas yang memiliki 5 Kapal Grande Atlasar dimana salah satunya berhasil meluluh lantahkan Ibukota Leifor." Satu orang lagi menggelengkan kepalanya dengan kecewa, dia bahkan membandingkan Gra Valkas dengan Majapahit.

"Hah? Apakah kamu buta Fryst? Apakah kamu tidak membaca buku daftar Alutsista di perpustakaan sebelumnya? Bagi sebuah negara maju, daya tembak bukanlah yang mereka pikirkan melainkan jangkauan!

Lihat Majapahit, mereka memiliki roket sialan seperti Peninggalan Kekaisaran Sorcerus yang dimiliki dan digunakan oleh Mirishial!! Kita bahkan kalah telak." Pria muda bernama Grysha merasa bahwa teman satu timnya ini tidak mencari lebih dalam saat mereka berembat di perpustakaan.

Ya, keempat orang ini sebenarnya adalah mata - mata Mu yang dikirim dengan samaran menjadi warga sipil Mu di Parpaldia yang penasaran dengan Majapahit. Sebenarnya Negara Mu bisa saja mengirim diplomat ke Majapahit, namun mereka memerlukan informasi lebih banyak jika mereka ingin melakukan diplomasi.

Setidaknya mengukur negara tersebut. Tapi apa yang tidak mereka tahu adalah, sebenarnya keempat mata - mata Mu ini sudah ditemukan oleh Majapahit. Bahkan saat mereka menginjakkan kaki mereka di Rodenius, sebelum terbang ke Majapahit.

Namun karena perintah dari Rajasawardhana VI untuk membiarkan saja kelompok Mu ini berjalan - jalan, pihak anti spionasi Majapahit atau dikenal sebagai Biro Kontra Spionase Negara yang di bawah naungan Pusat Intelejen Kerajaan memilih untuk patuh dan tetap mengawasi pergerakan mata - mata dari Mu ini.

.....

Setelah selesai berdiskusi yang cukup lama, rombongan 4 orang yang berasal dari Mu ini meninggalkan kafe, menuju hotel tempat mereka menginat yang berada di Distrik IV Trowulan.

Tugas utama mereka selain memata - matai pihak lain untuk mnegetahui tingkat teknologi dan demografi, sebenarnya ada tugas lain yang lebih krusial. Yaitu memata - matai militer musuh.

Tapi mereka sadar, bahwa ras mereka tidak seperti mayoritas ras di Majpahit yang berkulit kuning atau cokelat, rambut hitam, tubuh sedikit pendek, mata agak sipit (tidak sesipit orang asia timur). Jika mereka mendatangi markas militer, tentu saja tentara Majapahit akan segera curiga dan akan menangkap mereka semua.

Summoned Majapahit Empire to Another WorldWhere stories live. Discover now