BAB 12 Kunjungan ke Majapahit (III)

623 47 17
                                    

Hari berikutnya.

Yagou dan teman - temannya yang baru saja selesai sarapan, dan beristirahat sejenak di taman sambil menghirup udara yang sejuk dimana ini berbeda dari jepang yang agak sesak ketika bernafas. 

"Hah~ aku tidak menyangka bahwa udara di Ibukota Majapahit lebih nyaman dihirup diabndingkan di Jepang." Ucap seorang pria tinggi dengan rambut pirang dan memakai plat armor di dadanya. Dia adalah perwakilan Kementerian Militer Qua Toyne, Franses Domio.

Saat ini dia sedang duduk di sebelah Yagou yang sedang mencatat sesuatu di buku hariannya.

"Kamu benar... Ini lebih nyaman untuk bernafas." Yagou menjawab sambil menganggukan kepalanya.

"Ngomong - ngomong kamu masih menulis laporan? Bung, itu panjang sekali..." Franses melirik Yagou dan tidak sengaja melihat laporannya.

"Yah... Lagipula kita harus mencatat semuanya dengan detail dan merinci." Jawab Yagou masih menulis.

"Terserahlah... Setidaknya aku ingin melihat parade militer mereka... Jika bisa aku ingin membuat kesepakatan dengan Majapahit." Ucap Franses melihat langit dimana dia melihat garis putih memanjang dari arah lain menuju tempat lainnya.

".... Aku pikir mereka akan sama dengan jepang yang akan melarang pembelian persenjataan mereka." Jawab Yagou yang akhirnya selesai menulis.

"Siapa tahu?." Franses mengangkat bahunya.

Ketika dua orang ini sedang bersantai, dimana yang lainnya lebih memilih untuk berbaring di kursi sambil meminum sesuatu.

maaf pake SS :'v.

Seorang wanita cantik berkulit kuning langsat, dan berpakaian formal yang mengingatkan Yagou dengan pakaianyang dikenakan Tanaka.

Wanita itu menarik perhatian semua orang.

"Selamat pagi tuan dan nyonya. Perkenalkan, nama saya Dyah Puspita Cokrodiningrat. Saya adalah diplomat Majapahit dan juga akan menjadi pemandu anda selama di sini." Ucap wanita bernama Dyah tersebut dengan senyum bersahabat.

"Cantiknya...." Gumam Yagou melihat kecantikan Dyah.

"*Batuk* kalau begitu tolong jaga kami, Nona Dyah." Yagou lalu tersadar dan berdiri, dia lalu memberi hormat khas bangsawan Qua Toyne.

"Dengan senang hati, Tuan Yagou." Dyah tersenyum profesional.

Teman - temannya sendiri saling melirik termasuk Franses, beberapa bahkan berbisik. Mereka bingung dengan tingkah Yagou.

"Ada apa dengan Yagou? Dia biasanya tidak seperti itu." Bisik seorang elf wanita ke diplomat wanita lain.

"entahlah." jawab wanita itu sambil menggelengkan kepalanya.

Kemudian mereka berganti pakaian rapi karena akan menghadiri Parade Militer dimana pemimpin Kemaharajaan Majapahit sendiri akan hadir.

Setelah berganti pakaian yang lebih  rapi, mereka langsung masuk ke bus yang sudah menunggu di depan mansion.

Lalu, mereka bergerak menuju lokasi Parade Militer di dekat Monumen Kebangkitan yang sempat mereka lewati kemarin.

Di jalan, mereka melihat bahwa banyak sekali kereta besi yang berlalu - lalang. Tapi ketika mendekati lokasi, tiba - tiba mereka terjebat macet.

"Nona Dyah, ada apa ini?." Tanya Yagou ke pemandunya yang duduk disebelahnya.

"Ah ini biasa Tuan Yagou. Banyak warga yang antusias ingin menonton parade, jadi jalannya akan sedikit macet." Jawab Dyah melihat antrian dan kerumunan warga yang berbondong - bondong masuk ke area Parade Militer.

Summoned Majapahit Empire to Another WorldWhere stories live. Discover now