BAB 16 Perang Total (II)

576 51 5
                                    

12 April 1639/ 26 September 2021/12 April 2019.

Satu bulan kemudian setelah Lauria menarik pasukannya dari perbatasan Barat, warga Qua Toyne bergembira akhirnya mereka melewati masa - masa tegang mereka.

Namun militer masih siaga tinggi di Barat, dimana Qua Toyne mulai menambah 3 Divisi lagi ke Kota Gim dan perbatasan mereka dengan Kerajaan Lauria dimana sebelumnya sudah ada 2 Divisi yang menjaga.

Tentu saja selama 1 bulan ini Qua Toyne tidak sibuk, Akademi Militer  mereka akhirnya menyelesaikan pelatihan untuk 6 kapal besi yang dihibahkan oleh Majapahit. Selain itu, dengan saran dari pakar Industri Jepang, mereka akhirnya bisa meningkatkan produksi peluru mereka menjadi 50.000 butir per hari, yang sudah cukup banyak untuk negara sekelas Qua Toyne.

Qua Toyne sendiri juga berhasil mengembangkan senjata Anti - Wyvern yang didasarkan dari meriam semi otomatis dari Tank MK 1 milik mereka, yang diberi nama "Kurash" yang memiliki arti, Panah Suci Dewa Matahari.

Qua Toyne sendiri juga berhasil mengembangkan senjata Anti - Wyvern yang didasarkan dari meriam semi otomatis dari Tank MK 1 milik mereka, yang diberi nama "Kurash" yang memiliki arti, Panah Suci Dewa Matahari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan spesifikasi umum.
Produksi : Gudang Persenjataan Qua Toyne.
Perancang : Thassous Aleheim (Dwarf).
Berat : 2,7 ton.
Panjang barel : 2 m.
Lebar : 1,7 m.
Tinggi : 1,8 m.
Peluru : AP 37mm x 223mm.
               HE 37mm x 223mm.
Berat peluru : 0,6 kg.
Kaliber : 37mm.
Sungsang : Blok Vertikal
Pengangkutan : Trailer 4 roda, tidak bergerak.
Elevasi : -5° sampai +90°.
Putar : 360°.
Tingkat tembakan : 120 per menit.
Kecepatan : 792 m/d.
Jarak efektif : 3,2 km.
Jarak maksimum : 8,2 km.

Dengan masuknya Anti Wyvern ini ke persenjataan mereka, sekarang Qua Toyne percaya diri untuk membasmi Wyvern milik Lauria.

Selain itu Quila juga memesan 150 senjata ini untuk mengamankan Ibukota mereka dari serangan Lauria, yang tentu saja ini juga menguntungkan ekonomi Qua Toyne dengan ekspor senjata ini.

Selain itu, dalam sebulan ini. Qua Toyne dan Quila masing - masing akhirnya memiliki pembangkit listrik tenaga uap yang berasal dari tambang gas alam yang terletak di perbatasan antara Qua Toyne dan Quila, dimana akhirnya penerangan Ibukota dan kota - kota mereka menjadi lebih merata.

....

Jinhark, Istana Kerajaan Lauria.

Seorang pria berusia 30 tahun dengan rambut pirang dan mata biru pucat memandang ke bawah dengan hanya setengah telanjang dari balkonnya, tepatnya lapangan latihan yang berada di belakang Istananya. Dia adalah Raja Hark Lauria atau sering dikenap dengan Raja Hark Ke - 34.

Lalu terdengar suara teriakan dari lapangan tersebut.

"Baris satu! Isi! 1,2,3,4,5,6. Bidik! 1,2,3,4,5,6. Tembak!." Perintah seorang komandan sambil menghitung, ketika dia memerintahkan "tembak" berikutnya adalah suara tembakan yang seragam.

*DOR* *DOR* *DOR* *DOR* *DOR*

Mereka adalah pasukan Grenadier Lauria yang baru saja dibentuk sebulan ini setelah menerima persenjataan dari Parpaldia, mereka memakai seragam yang sangat tampan dibandingkan pasukan lain di Kerajaan Lauria.

Summoned Majapahit Empire to Another WorldWhere stories live. Discover now