Pelarian? Ah, apa kalian pikir Theodore akan sebodoh itu hingga tidak bisa mengetahui rencana pelarian Lilly?

Apa kalian pikir Theodore senaif itu hingga tidak memperhitungkan segala kemungkinan buruknya?

Dan apakah kalian pikir kembalinya Theodore ke Los Angeles secara tiba-tiba hanya sebuah kebetulan?

Really?

Oh c'mon!

Theodore bukan tipe pria yang tidak bisa membaca situasi dan perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Dan jika boleh berkata jujur, Theodore sebenarnya sudah bisa menebak arah pergerakkan Lilly sejak saat ia menemukan wanita itu di halte. Kerlingan mata, gestur tubuh, nada bicara dan ekspresi wajah Lilly tidak bisa menipunya barang sedikit pun.

Ingat saat Theodore tidak menunjukkan rasa khawatirnya dan malah menginterogasi Lilly setelah hujan?

Ya, saat itu Theo sudah mengetahui bahwa Lilly tengah menyembunyikan sesuatu. Tak ingin berspekulsasi tanpa bukti, Theodore terus 'mengikuti' alur cerita yang dibuat oleh Lilly. Dia berpura-pura tidak mengetahui tujuan Lilly yang keukeuh menyuruhnya untuk pergi kr Nre York. Dia berpura-pura memahami alasan Lilly tidak mengangkat telepon per dua jam seperti perjanjian awal mereka. Dan dia berpura-pura tertidur saat Lilly akan melancarkan aksinya.

Theodore terlalu pintar memainkan perannya hingga membuat Lilly kalah dalam skenario yang ia buat.

Sambil menyesap segelas kopi hitam yang ada di tangan, Theodore diam-diam mengulum senyum.

Dia puas dengan hasil permainan ini!

Permainan klasik yang sudah dapat ditebak arah dan endingnya. Ah jika dipikir-pikir, ini akan menjadi sebuah permainan yang sangat seru jika saja dia membiarkan Lilly 'menang' untuk sementara waktu. Membiarkan wanita itu berpikir bahwa ia telah berhasil melarikan diri adalah level tertinggi dari permainan ini.

Tapi Theodore tidak bisa melakukan itu. Dia tidak akan pernah bisa membiarkan Gabriel Clifford menyentuh dan mempengaruhi wanitanya lebih dalam. Cukup sampai di sini saja Theodore membiarkan bajingan berkedok 'pangeran berkuda putih itu' memanfaatkan Lilly untuk kepentingan pribadinya.

Karena setelah ini, Theodore akan memastikan jika Lilly tidak akan pernah lagi bertemu dengan Gabriel.

Dia akan memberikan perhitungan yang tak terduga pada pria yang satu itu!

Sementara Lilly yang mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Theodore pun hanya bisa mengatupkan bibirnya. Mulutnya terkunci sejak saat pelariannya digagalkan dengan begitu mudah. Dan di dalam kebungkaman itu, Lilly hanya bisa berdoa jika Theodore belum mengetahui kehamilannya. Test pack yang masih tertinggal di bawah bantal itu, harus segera ia singkirkan sebelum diketahui oleh Theodore.

"Apa yang kamu pikirkan saat akan melarikan diri Lillyanne? Menjadi simpanan baru Gabriel? Menjadi sosok yang baru tanpa diketahui? Atau-" Theodore menjeda ucapannya dengan meletakkan gelas kristal ke atas meja.

"Atau hanya ingin bermain petak umpet denganku?" sambung Theo dengan ekspresi yang sangat tenang. Tak ada kemarahan yang terpancar di wajah tampannya.

The Escapes of MistressWhere stories live. Discover now