8. Thantophobia

54K 4.7K 233
                                    

"The phobia of losing someone you love."

-Thantophobia

_____________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____________________________________

Los Angeles

8.06 PM

Langit malam yang begitu cerah, kini telah menampakkan diri— menggantikan kehangatan sinar mentari yang telah tenggelam di ujung lautan. Lilly baru saja selesai membereskan apartemen barunya saat bell pintu berbunyi.

Ting Tong!

Dengan segera, Lilly pun berjalan ke arah teras depan dan melihat dari balik layar intercom siapa yang datang. Saat menyadari jika yang datang adalah seorang pengantar pizza pesanannya, Lilly pun segera membukakan pintu.

"Hi!"

"Oh, hi! Dengan Nona Brown?" tanya pria itu sambil melihat nama Lilly yang tertera di nota. Lilly mengangguk.

"Ya, itu aku."

"Ah ini pizza pesanan Anda. Silakan menikmati," ujarnya sembari menyerahkan sekotak pizza berukuran jumbo kepada Lilly.  Senyum bahagia jelas terukir di wajah Lilly saat ia menerima pizza itu.

"Thank you."

"You're welcome Miss."  Dan Lilly pun kembali masuk ke dalam apartemennya, wanita itu sudah sangat tidak sabar untuk memakan makanan yang ia bawa.

Tiga tahun tinggal di mansion Theodore membuat Lilly tidak bisa leluasa memakan makanan yang ia suka. Ada banyak konsultasi medis dan larangan saat ia mengutarakan keinginannya. Dan malam ini, entah kenapa Lilly sedang sangat ingin menyantap satu bulatan pizza secara utuh. Mungkin ini adalah salah satu bentuk pelampiasan hasratnya terhadap selera makan yang dulu selalu diatur oleh Theodore.

Tak perlu menunggu waktu yang lebih lama, Lilly segera duduk di ruang tamu dan membuka pizza itu. Begitu dibuka, semerbak harum sosis panggang yang bercampur dengan saus tomat dan keju mozarela langsung ke dalam indera penciumannya.

"Hemmm harum sekali...." gumam Lilly sambil memejamkan mata, menikmati aroma pizza yang semakin membuat perutnya merasa lapar. Sebelum menyantap pizza itu, Lilly kembali bangkit dan berjalan menuju dapur, membuat segelas cokelat hangat sebagai minuman pelengkapnya.

Penampilan wanita cantik itu, kini  jauh dari kata glamour. Dengan hanya mengenakan setelan dress tidur berwarna biru muda dan rambut panjang yang dicepol ke atas, Lilly terlihat sangat fresh dan sederhana. Dalam beberapa jam, style asli wanita itu pun akhirnya kembali.

Apartment yang menjadi tempat tinggal Lilly saat ini pun bukanlah sejenis apartment mewah yang berada di kawasan elite. Lilly sebenarnya bisa saja membeli sebuah penthouse atau condominium mewah dari gajinya sebagai "wanita"  Theodore, namun Lilly tidak mau melakukan itu.

The Escapes of MistressWhere stories live. Discover now