13. Anger

53.7K 4.3K 209
                                    

"A strong feeling that makes you want to hurt someone or be unpleasant because something bad has happened, often present during misunderstandings."

-Anger

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Malam itu, Lilly sedang menatap kalender yang tergantung di dinding kamarnya dengan seksama. Jari lentiknya terlihat menunjuk satu persatu angka yang ada di sana,  mengitung sesuatu yang tak dapat dijelaskan secara gamblang.

" Lima belas, enam belas, tujuh belas...." Dan tangan Lilly refleks terhenti di angka ketujuh belas. Lilly tampak mengingat-ingat sesuatu.

Kapan terakhir kali ia mendapat tamu bulanannya?

Ya, itu adalah pertanyaan yang sedang berputar di kepalanya saat ini. Wanita berusia 23 tahun yang biasanya selalu mendapat jadwal menstruasi di pertengahan bulan itu, kini baru menyadari jika ia belum juga mendapat tamu bulananya sejak saat Theodore kembali ke White Mansion dari perjalanan bisnisnya waktu itu.

"Ah, benar.... Terkahir kali aku mendapatkannya adalah pada saat Theodore akan berangkat menuju Eropa. Dan sebelum itu, aku dan dia sudah lebih dulu...."

Deg!

Seolah baru mengingat tentang hal yang mungkin menjadi penyebabnya tidak mengalami menstruasi, Lilly yang awalnya berdiri tegak pun, kini terduduk di pinggir ranjangnya dengan wajah pucat pasi. Ingatan tentang kegiatan panas yang dia lakukan bersama Theodore sebelum pria itu berangkat ke Eropa langsung memenuhi kepala Lilly.

"In or out?" bisik Theodore di sela-sela kegiatan panas mereka yang semakin menggila.

"Out Alford... Out, please ah...." Lilly menjawab dengan setengah jiwa yang hampir melayang. Mendengar jawaban itu, Theodore tersenyum tipis dan mengecup kilat kening Lilly.

Cup!

"Minum pil itu setelah ini sayang." Lilly langsung membulatkan matanya saat mendengar bisikkan itu.

"Alford no!"

"I'm so sorry Miss.Brown."

Dan...

"Lillyanne! Shit!"

"Alford!"

Tanpa memperdulikan teriakkan Lilly yang berusaha melarangnya, Theodore langsung mengehentakkan pinggul—menyiram rahim Lilly dengan cairan hangatnya yang kental. Dia menghujani inti wanita itu dengan rasa hangat yang tiada tara. Peluh keringat dan rasa panas yang mengaliri tubuh mereka berdua, membuat pelepasan itu terasa begitu sempurna. Itu adalah "kado" perpisahan dari Theodore untuk wanitanya sebelum ia pergi.

The Escapes of MistressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang