CHAPTER 19

150 14 1
                                    

Selamat membaca! Semoga suka dan bermanfaat ♡

🍂


Saat ini Eska dan Ayyara sudah sampai di rumah masing-masing. Setelah sedikit drama selesai, Ayyara berusaha untuk mengembalikan mood Eska. Walaupun ia tahu, tak sepenuhnya bisa menghilangkan semua sakit yang selama ini sudah Eska pendam sendiri.


Tepat pukul 6 sore, mereka memutuskan untuk kembali kerumah masing-masing. Beberapa jam mereka habiskan untuk berdua, dan itu sangat berarti untuk keduanya. Untung saja saat Eska sampai di rumah, papa dan mama Eska belum sampai. Eska hanya menemui kedua adiknya yang sudah tertidur pulas di depan TV.


Tak ingin mengganggu, Eska langsung naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya. Dan memutuskan untuk langsung bersih-bersih. Setelah selesai bersih-bersih, notifikasi dari HP Eska berbunyi. Tertera nomor yang tak dikenal.


0813-****-****
Save ya, Eska:)

Me:
Ini siapa, ya?

0813-****-****
Samudera


Entah dari mana Samudera mendapatkan nomor Eska. Saat ini, Eska memilih untuk tidak menanggapinya dan tidak ingin mengambil pusing. Jelas saja, nomor Samudera tidak akan semudah itu untuk disimpan oleh Aneska Shafiyah Lestari.

🍂


Hari ini Eska berangkat sekolah lebih awal. Alasan yang pertama, untuk menghindari amarah papa dan mamanya, yang entah apapun dilakukan Eska pasti akan tetap salah di mata mereka. Alasan yang kedua adalah, sudah lama Eska tidak menikmati udara yang masih pagi sekali.


Belum ramai orang bepergian. Jalanan masih belum terlalu padat. Eska berangkat dari rumah pukul setengah 6 pagi, dan sengaja memilih naik gojek untuk setengah perjalanan. Eska sudah tahu, tidak mungkin ada orang yang datang kesekolah sepagi ini. Jadi Eska memutuskan untuk pergi ke taman, yang letaknya tidak terlalu jauh dengan sekolahnya.

Saat Eska sampai di taman, hanya ada seorang wanita yang memakai jilbab panjang duduk sendiri. Mulutnya berkomat-kamit. Eska menebak, mungkin dia lagi berdzikir atau mengulang hafalan.


Ya. Eska tau tentang dzikir dan Al-Qur'an. Walaupun, ia sama sekali tak pernah melakukannya. Karena orang tuanya tak pernah mengajari Eska apapun tentang islam.

Beberapa saat Eska duduk sendiri. Menikmati setiap udara yang menyapu wajahnya. Memandang indah setiap tanaman yang ada di dekatnya. Dan memeluk sepi yang memang sudah selalu ada di hidupnya.


Tiba-tiba, seorang wanita yang duduk berseberangan dengan bangku Eska datang menghampirinya.


Seorang wanita yang memakai jilbab panjang. Seorang wanita yang mulai dari awal Eska datang, mulutnya sudah berkomat-kamit.


Ada sedikit rasa takut dalam diri Eska. Tapi sejenak ia berpikir, tak mungkin orang sebaik ini penampilannya berbuat yang aneh-aneh. Terlebih mereka juga sama-sama perempuan.

Aku Trauma [TAMAT] ✔Where stories live. Discover now