CHAPTER 4

276 30 2
                                    

Selamat membaca! Semoga suka dan bermanfaat ♡

• • • •

Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Eska. Ia tak menyangka, bakal ada lelaki yang menyukai dirinya.

Karena selama ini, yang Eska sadari ia tak pernah memberikan perhatian lebih kepada laki-laki. Baik itu teman sekolahnya ataupun bukan.

"Lo gila atau bego, sih?! " Kalimat pertama yang keluar setelah dari tadi Eska membungkam mulutnya.

Tapi sayang, bukan kata-kata manis yang keluar dari mulutnya. Melainkan kata-kata kasar, yang terus menerus keluar dari mulut Eska.

"Gue nggak habis pikir ya, sama jalan pikiran lo. Bisa-bisanya lo suka sama perempuan yang selama ini nggak pernah ngasi perhatian lebih untuk laki-laki manapun". Eska kembali mengata-ngatai Samudra.

"Lo gila, ya? Atau lo ada kelainan jiwa?!" Tak henti-hentinya Eska mengeluarkan kata-kata kasar kepada Samudera. Tak memikirkan bagaimana perasaan Samudera setelah mendengar semua kalimatnya.

"Gue nggak bakal pernah suka sama laki-laki. Gue benci sama semua laki-laki. Dan termasuk lo! ". Bentak Eska tepat di depan wajah Samudera.

Samudera yang dari tadi tidak menjawab semua kata-kata kasar Eska hanya bisa terdiam dan menunduk.

Ia sadar, pasti Eska juga memiliki alasan kenapa ia melakukan ini semua kepada Samudera. Dan Samudera tidak ingin bertanya mengapa Eska membenci semua laki-laki dan termasuk dirinya.

Karena ia tak ingin, Eska semakin marah kepadanya. Dan malah membuat Eska tidak nyaman.

Akhirnya, Samudera memutuskan untuk keluar dari kelas Eska. Ia bangkit dari tempat duduknya, yang berada di sebelah Eska.

Ketika Samudera sudah ingin meninggalkan Eska, dia berhenti sebentar untuk menyampaikan sesuatu yang ingin ia ucapkan kepada Eska.

"Gue gak tau apa alasan lo sampe benci ke semua laki-laki dan termasuk gue. Tapi gue sadar, lo pasti punya alasan dan gue gak akan tanya itu ke lo. Karena gue yakin, lo pasti gak bakal jawab pertanyaan gue dan malah ngeluarin kata-kata kasar lagi dari mulut lo" Kata Samudera menjeda kalimatnya.

"Tapi apapun yang buat lo sampe kayak sekarang ini, gue harap itu gak akan bertahan lama. Karena lo hanya akan nyakitin diri lo sendiri. Lo mengekang diri lo untuk gak pernah suka sama laki-laki. Padahal itu wajar, karena Tuhan menciptakan setiap manusia dengan adanya rasa ingin disayangi dan menyayangi dalam setiap hati manusia. Dan bukan berarti hanya dari sesama jenis". Jelas Samudera panjang lebar.

Sebelum Samudera meninggalkan Eska, satu kalimat berhasil membuat Eska terbungkam.

“Gue sayang sama lo, Aneska”

Dan setelah itu, Samudera pergi meninggalkan Eska sendirian di dalam kelas.

🍂


Tak berapa lama kepergian Samudera dari kelas, Ayyara datang dengan membawa satu bungkus cilok dan satu botol minuman rasa jeruk.

Eska yang melihat cilok pun, langsung membulatkan matanya dan ingin meminta milik Ayyara.
Tapi sayang, Ayyara langsung menjauhkan cilok yang ingin diminta oleh Eska.

"Aku minta sedikit aja, kali Yar. Kamu juga gak bilang kalo mau beli cilok. Udah gitu dibawa ke kelas, lagi. Udah tau kamu pelit, gak mau diminta. Tapi kamu mancing aku supaya minta punya kamu". Eska mengatakan dengan raut wajah kesalnya.

"Kamu tadi aku ajak keluar, gak mau. Berapa kali aku tanya, tetep jawaban kamu gak mau. Sekarang aku udah balik, kamu malah marah. Gimana, sih?" Kata Ayyara tak mau kalah.

Tapi Eska yang mendengar itupun hanya mendiamkan Ayyara dengan raut wajah kesalnya. Ia tak ingin lagi memperpanjang perdebatan ini.

Di tambah lagi kejadian barusan yang membuat Eska semakin tak semangat untuk melakukan apapun.

"Oh ya Es.. " Kata Ayyara menggantung kalimatnya.

"Hmmm" Balas Eska masih dengan raut wajah kesalnya.

"Tadi aku liat Samudera habis dari kelas ini. Ngapain dia? Kan gak ada orang di kelas ini selain kamu. Guru juga gak ada, kan? " Kata Ayyara kepada Eska.

Ternyata, ketika ingin masuk ke kelas tadi, Ayyara sempat berselihan dengan Samudera. Namun, karena Ayyara pikir Samudera habis menemui temannya, makanya dia tidak langsung bertanya ke Samudera.

Tapi setelah sampai di kelas, ia tak melihat satu orang pun kecuali Eska. Dan Ayyara pikir, mana mungkin Samudera menemui Eska.

"Tadi dia jumpain aku" Kata Eska.

"Haaa!!! Jumpain kamu?! " Kata Ayyara dengan gaya terkejutnya.

Karena yang Ayyara tahu, Eska tidak pernah mau ngomong apalagi sampai jumpa sama laki-laki. Siapapun itu kecuali papanya. Dan itupun karena mereka satu rumah.

"Yar.. Kamu tau gak? " Tanya Eska memberhentikan Ayyara yang masih dengan tidak percayanya kalau Samudera barusan menemui Eska.

"Kamu tau kan? Aku gak pernah deket sama laki-laki? Aku juga jarang bicara apalagi ketemu sama laki-laki. Dan kalaupun aku mau, sebisa mungkin aku make perantara. " Kata Eska memberi jeda pada ucapannya.

"Masa iya, ada laki-laki yang mau suka sama aku, Yar? " Kata Eska dan hampir membuat Ayyara tersedak karena memakan ciloknya.

Bersambung

• • • •
Jangan lupa vote dan komen, ya! Stop jadi pembaca gelap ♡

Aku Trauma [TAMAT] ✔Where stories live. Discover now