BAB 34. DETIK-DETIK

34.8K 7.1K 2.8K
                                    

04 OKTOBER 2022

BII MAU NGEBUT UPDATENYA, SETUJUUUUUU?

DIKIT LAGI SELESAI, PERCAYA GAK? 😭👊

JADI KALIAN JANGAN NGILANG YA, DUKUNG UTA SAMPE ENDING T_T

GIMANA KABAR KALIAN HARI INI?

SENANG/SEDIH/GALAU/B AJA?

RATE HARI INI 1-10?

JANGAN LUPA KASIH VOTE DAN KOMEN BIAR BII GAK KEHILANGAN SEMANGAT 🔥

UDAH SIAP BACA INI?

OK, LET’S GO!

⚠️⚠️⚠️

PERINGATAN

PART INI DILARANG DIBUAT KONTEN

DILARANG DISPOILER KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

DILARANG DIBAWA KE KOMENTAR PENERBIT, TIKTOK, DLL.

POKOKNYA ISI DARI PART INI SECRET!! OKEY?

⚠️⚠️⚠️

-HAPPY READING-

Empat hari lagi, gue bakal selesein semuanya. Gue udah nemuin pelakunya.”

Syaira mengingat perkataan Utara beberapa hari lalu saat mereka baru saja kembali dari pantai. Dan hari ini adalah waktu yang di maksud oleh Utara.

Cewek itu berbaring di atas sejadah dengan mukena yang belum sempat dia lepas selepas shalat shubuh barusan.

Syaira memejamkan matanya sambil terus berzikir dengan tasbih yang terus dia mainkan di depan dadanya.

Pintu kamarnya yang memang setengah terbuka tiba-tiba menimbulkan suara berdecit. Menandakan seseorang membukanya lebih lebar.

Syaira membuka matanya perlahan. Melihat sosok Gavin yang berdiri di ambang pintu tengah memperhatikannya. “Kak…” ujar Syaira serak.

Cewek itu kemudian perlahan bangun, duduk di atas sejadahnya.

“Ada apa? Masuk aja,” kata Syaira pada Gavin.

Laki-laki yang masih pagi sudah terlihat berantakan dan berbau asap rokok itu akhirnya masuk ke kamar Syaira. Duduk di samping Syaira sambil memperhatikan adiknya terus menerus.

Syaira menyandarkan kepalanya di dada Gavin sambil memeluknya. Entah kenapa pagi ini perasaan Syaira sudah tidak enak. Kondisi tubuhnya juga tidak baik. Dan dia ingin menahan Gavin untuk di sisinya terlebih dahulu.

Hanya untuk sekedar melegakakan sedikit perasaaannya, pikir Syaira.

“Kakak udah dapet kerjaan yang pasti?” tanya Syaira pelan menyakan keadaan Gavin.

Gavin menggelengkan kepalanya. Tangan laki-laki itu sudah ada di kepala Syaira untuk dia elus.

“Emang susah ya kak kalau kita nyari kerja hanya bermodal ijazah SMP?” tanya Syaira lagi.

Gavin kini mengangguk, membenarkan.
Syaira lantas mendongak menatap Gavin.

“Kak, aku punya tabungan sedikit” kata Syaira.

“Kakak mau sekolah paket C, gak? kakak bisa ambil itu buat mudahin kakak cari kerja nanti,” tambah Syaira menatap sendu kakaknya.

“Gak usah, Ra,” tolak Gavin pada Syaira.

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now