BAB 3. TERTARIK?

59.5K 10.8K 5.4K
                                    

19 MARET 2022

ANNYEONG!!!

CISS DULU ✌️

AKHIRNYA BII MUNCUL LAGI KE PERMUKAAN 🦋

CEK JAM BERAPA SAAT KAMU BACA INI!!

GIMANA HARI-HARI KAMU? SURAM?

PUNYA AYANG?

KALAU GAK ADA, TENANG! ADA AYANG UTA NIH

JANGAN LUPA BERI VOTE DAN COMMENT YA TEMAN-TEMAN 😠👊

TEMBUS 4K COMMENT AKU UP BESOK!

-HAPPY READING-

Utara tidak menuntut apa-apa selain minta di obati.

“Mungkin dia merasa bersalah karena kemarin malem dia gak sengaja nabrak aku,” gumam Syaira berbicara pada dirinya sendiri.

Ya benar, malam itu yang bertemu dengan Utara adalah Syaira.

“Bisa jadi. Gue juga heran, dia bahkan tadi gak nunjukin emosinya ke lo,” saut Gisa yang mendengar ucapan Syaira.

“Mungkin karena aku cewek kali ya, jadi  dia gak marah-marah banget?”

“Itu juga bisa jadi.” Gisa mengangguk-angguk.

“Atau jangan-jangan dia suka sama aku ya, Sa?”

“Kalau itu 100% mustahil,” jawab Gisa menoleh pada Syaira.

“Mending lo bangun deh, Ra. Utara Interaksi sama lo aja gak pernah.” Gisa menarik pipi Syaira gemas bukan main.

Syaira tertawa. Benar juga.

“Tapi Ra.. Kok lo bisa ketemu Utara malam itu?” tanya Gisa masih penasaran akan cerita Syaira.

“Aku kan udah bilang, itu gak sengaja.” Syaira menyandarkan punggungnya pada tembok sambil membuka permen karetnya.

Keduanya memang tengah ada di depan kelas mereka sendiri. XII IPA 1, dan kelasnya sedang jam kosong sekarang.

“Malam itu aku abis dari apotek beli obatnya nenek,” kata Syaira mulai bercerita. “Pas aku lagi jalan pulang. Eh gak sengaja ketemu dia."

"Kayanya Utara lagi di kejar sama orang deh, Sa.” Syaira menambahkan lagi.

“Siapa?”

Syaira mengedikkan bahunya. “Gak tahu.”

“Abis itu apa lagi?” tanya Gisa. “Abis nabrak lo, dia ngapain?”

Dia nyuri setengah bakpao aku.

Syaira menggeleng. Kalau Syaira menjawab seperti itu, Syaira yakin Gisa akan terus bertanya lagi dan lagi. Jadi cewek itu memilih mengakhiri pembicaraannya saja.

"Gak ngapa-ngapain. Dia juga langsung pergi gitu aja,” jawab Syaira tak sepenuhnya berbohong.

"Dia gak minta maaf setelah jatohin barang-barang lo?” tanya Gisa.

Syaira menggeleng.

“PANTESAN!” Pekik Gisa gregetan.

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now