BAB 6. JAWABAN

41.5K 8.6K 3.3K
                                    

20 Mei 2022

HALLO SEMUANYA 🙌

APA KABAR???

BII MUNCUL LAGI NIH HOHO👹

KANGEN UTA, GAK?

JAM BERAPA KAMU BACA INI?

KAMU CEWEK ATAU COWOK HIHI

SEHAT-SEHAT YA KALIAN SEMUA 🤍

JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR DAN KASIH VOTE YA.

JANGAN BOSEN JUGA BACA CERITA INI.

LET'S GO!

-HAPPY READING-

"Apa lo mau jadi pacar gue?"

Syaira balas menatap mata Utara, tepat di dalamnya.

Syaira ingin mencari tahu, kenapa? Kenapa Utara melakukan taruhan ini? Kenapa Utara memilihnya? Kenapa Utara yang terkenal akan sikap cuek, dan dinginnya itu sekarang malah seakan meminta bantuan cewek lemah sepertinya?

Dari kemarin meski cowok itu terlihat tenang. Syaira dapat sedikit merasakan Utara tampak lelah, gelisah dan ketakutan. Ada apa sebenarnya? Syaira sangat ingin tahu. Tapi dia sadar, dia tidak punya hak untuk tahu sejauh itu.

"Jawab, Ra," ujar Utara masih menatapnya.

Syaira menarik napasnya, lalu cewek itu menganggukkan kepalanya.

"Iya, aku mau." Syaira memberikan keputusan final.

"Tapi.. sesuai dengan perkataan kamu kemarin." Syaira menggantungkan ucapannya.

"Kamu bilang kamu bakal bantu aku sebisa kamu sebagai balasannya kan?" tanya Syaira.

"Iya," jawab Utara. "Emangnya lo mau apa dari gue?" tanya cowok itu.

Syaira membuka tas gendongnya, lalu menyodorkan selembar kertas kepada Utara.

"Aku mau ini dari kamu," kata Syaira sambil terkekeh.

Utara menerima kertas pemberian dari Syaira. Lalu membaca setiap kalimat yang tertulis di atas kertas berwarna putih tersebut.

5 Permintaan Kasyaira Zinnia untuk Utara Rezvan Altezza.

"Gimana?" Tanya Syaira.

"Kalau kamu setuju-aku anggep mulai hari ini juga permainan kita udah resmi dimulai." Syaira menumpukkan kedua tangannya di atas meja menunggu respon dari Utara.

Utara lagi-lagi menatap serius ke arah Syaira. "Gue gak keberatan untuk nomor 1 sampai 4," ujar Utara.

"Tapi.. gue pengen lo ganti permintaan lo yang ke 5." Cowok itu menyerahkan kembali lembar kertas di tangannya ke hadapan Syaira.

"Kenapa?" tanya Syaira.

"Karena gue gak bisa ngabulin permintaan lo yang itu," kata Utara dengan yakin.

Mendengar jawaban tanpa keraguan dari Utara, Syaira lagi-lagi hanya bisa terkekeh.

"Beneran gak bisa? Kamu yakin, Ta?" tanya Syaira lagi.

"Gue yakin!" tegas Utara.

"Jadi mending lo ganti permintaan itu sekarang-dari pada lo nungguin hal yang gak pasti dari gue."

Syaira terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya memilih menganggukkan kepalanya. Cewek itu mengambil pulpennya di dalam tas, lalu menatap Utara lagi untuk memastikan yang terakhir kalinya.

UTARA: ES DAN BUNGA TERATAI [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now