45. Menyesal

42.4K 3.4K 1.5K
                                    

Warning!

"Hargailah karya author dengan cara vote dan komen, jangan mau jadi silent reader!! untungnya buat kalian apa? lagian vote dan komen itu gratis gais, jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini."

Jangan lupa follow terlebih dulu!

🕊️🕊️🕊️

بِسْــــــــمِ اٌللَّهِ اٌلرَّحْمَنِ اٌلرَّحِيْـــــــــمِ

🕊️🕊️🕊️

Yang membuat kita dewasa adalah masalah.

🕊️🕊️🕊️

Haidar tak henti-hentinya mondar mandi didepan ruang perawatan isterinya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Haidar tak henti-hentinya mondar mandi didepan ruang perawatan isterinya. Setelah berhasil membawa Shanum kerumah sakit ini, Haidar sudah mendapatkan kabar bahwa kondisi isterinya sangat lemah, bahkan Haidar hampir kehilangan anaknya.

Shanum hampir keguguran hanya karena ulahnya tadi pagi. Yang mana Shanum sampai rela memukul perutnya sangat kencang demi bisa cerai darinya.

"Saya salah, Num. Saya malah buat kamu terluka, dan bahkan kamu harus melukai anak kita," lirih Haidar seraya duduk dikursi yang ada disana.

Haidar melihat kearah pintu ruangan yang masih tertutup rapat. Disana, Haidar belum berani untuk masuk kedalam, Haidar belum menemui Isterinya sedari tadi.

Haidar mengusap wajahnya kasar, ia mulai menengadah, menatap langit-langit rumah sakit mencoba menahan sesak di dada nya sedari tadi yang terus berkecamuk.

"Saya salah, Num," lirih Haidar

Kembali, Haidar melihat kearah sekeliling rumah sakit ini. Tapi, penglihatannya tertuju kearah adiknya yang kini tengah berjalan tergesa-gesa. Haidar paham akan ini, pasti adiknya akan memarahi kesalahannya tadi.

Sesampainya didepan Haidar, disana Haidir kembaran Haidar langsung mencengkeram kaus yang dipakai kembarannya, mencengkeram kaus kembarannya dengan sangat erat.

"Udah merasa hebat buat isteri sampai ketakutan kayak gini, bang?" tanya Haidir, "Ingat, bang... Abang dulu mohon-mohon ke Shanum, Abang sendiri yang maksa Shanum buat menikah sama abang. Sekarang, Abang malah buat Shanum terluka, Shanum hampir keguguran!" teriak Haidir dan langsung melayangkan bogemnya.

Bugh!

Haidir telah berhasil melayangkan bogem nya kearah wajah kembarannya. Sehingga membuat tubuh Haidar langsung tersungkur ke lantai, Haidar meringis, dan memegangi sudut bibirnya. Disana, darah segar telah keluar dari pelipis bibirnya.

Cold Teacher (END!)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt