41. Diare

28.1K 2.8K 1.2K
                                    

Warning!

"Hargailah karya author dengan cara vote dan komen, jangan mau jadi silent reader!! untungnya buat kalian apa? lagian vote dan komen itu gratis gais, jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini."

Jangan lupa follow terlebih dulu!

🕊️🕊️🕊️

بِسْــــــــمِ اٌللَّهِ اٌلرَّحْمَنِ اٌلرَّحِيْـــــــــمِ

🕊️🕊️🕊️

Libatkan Allah dalam setiap urusanmu, maka rasa lelahmu akan berubah senyum bahagia di setiap harimu.

🕊️🕊️🕊️

"Mas? Shanum pesan level tiga, ya?" izin Shanum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mas? Shanum pesan level tiga, ya?" izin Shanum. Ketika mereka berdua sudah berhasil sampai di restaurant Chinese yang dimaksud.

Haidar menggeleng tidak setuju, "No! Level satu saja. Disini level satu saja sudah pedas, sayang,"

"Ck! Gitu banget si. Kan, Shanum pengen nya level tiga,"

"Num? Saya cuma nggak mau kamu kepedesan. Ingat, didalam perut kamu ada anak saya, anak kita,"

"Ya, terus apa urusannya kalau ada anak kita?"

"Kamu nggak boleh makan pedes berlebih. Itu berbahaya,"

"Tapi kan Shanum baru makan pedes lagi di sini. Dari awal hamil sampai sekarang Shanum nggak pernah makan pedes lagi, mas," jelas Shanum mencoba melihat kearah suaminya, "Boleh ya, mas sayang?" bujuk Shanum memohon.

Haidar menggeleng

"Yaudah nggak usah pesan sekalian!"

"Sayang... Nurut, ya? Ini juga demi kebaikan kamu, dan janin yang ada diperut kamu. Kalau maksain makan, nanti yang ada perut kamu panas,"

"Nggak akan mungkin, mas. Kan, cuma sekali ini doang,"

"Tolong dengar apa kata saya sekali ini aja, sayang,"

"Tahu, deh. Shanum males sama mas Haidar!" kesal Shanum, mendorong begitu saja buku menu kearah suaminya. Shanum kesal jika permintaannya tidak dituruti, padahal Shanum memang sedang menginginkan sekali makan mie pedas level tiga.

Haidar yang melihat Isterinya tengah kesal langsung tersenyum. Dilihat, Isterinya tengah menyandarkan tubuhnya dikepala kursi, seraya mengerucutkan bibirnya.

"Yasudah, kalau kemang kamu mau. Kamu bisa pesan level tiga itu,"

"Nggak perlu! Udah nggak napsu!"

"Sayang... Jangan marah-marah terus, ya?"

Cold Teacher (END!)Where stories live. Discover now