30. Kejujuran

40.4K 3.9K 1.1K
                                    

Warning!

"Hargailah karya author dengan cara vote dan komen, jangan mau jadi silent reader!! untungnya buat kalian apa? lagian vote dan komen itu gratis gais, jadi jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini."

Jangan lupa follow terlebih dulu!

🕊️🕊️🕊️

بِسْــــــــمِ اٌللَّهِ اٌلرَّحْمَنِ اٌلرَّحِيْـــــــــمِ

🕊️🕊️🕊️

Dalam rumah tangga itu harus jujur, nggak ada yang perlu di tutup-tutupi lagi. Karena, itu adalah kunci dari keharmonisan dalam berumah tangga.

- Haidarathaya. A -

🕊️🕊️🕊️

"Dar?" panggil Zulfa ketika tahu Haidar yang tengah fokus melihat kearah laptopnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dar?" panggil Zulfa ketika tahu Haidar yang tengah fokus melihat kearah laptopnya. Sedetik itu pula, Haidar menoleh, melihat kearah Zulfa yang sudah berdiri disampingnya.

"Kenapa?" jawab Haidar ketus, dan sedikit menggeser tubuhnya agak menjauh dari Zulfa.

"Hari ini aku ulang tahun, kebetulan tadi dikasih kue tart sama murid-murid. Kamu ambil, ya? Yang lain juga sudah aku kasih, kok,"

"Maaf, Fa, ada hati yang harus saya jaga, saya nggak bisa terima begitu saja makanan dari wanita lain, selain isteri saya,"

"Ini kan semuanya dapet, Dar. Nggak cuma kamu aja,"

"Maaf, tapi saya tetap nggak bisa. Saya nggak mau buat isteri saya salah paham lagi,"

"Nggak akan, Dar. Isteri kamu juga nggak akan lihat, dia ada di kelasnya,"

Haidar menimang-nimang terlebih dulu sebelum menyetujui ucapan Zulfa untuk menerima kue tart tersebut.

Disaat hendak menerima kue tart itu, tiba-tiba saja ada pak Pandi masuk kedalam kantor, dan menghampiri Haidar untuk mengembalikan gunting yang sempat dia pinjam tadi.

"Pak Haidar? Terima kasih banyak atas guntingnya,"

Haidar mengangguk, "Sama-sama, pak," jawab Haidar, "Pak Pandi suka kue tart?"

"Kalau kata Shanum, saya suka berbagai macam jenis makanan, pak. Kecuali kayu dan batu," jawab pak Pandi seraya menyengir.

Haidar mengangguk, lantas mengulurkan satu potong kue tart yang tadi diberi Zulfa ke pak Pandi, "Kebetulan Zulfa ulang tahun hari ini. Katanya semuanya dapat kue tart, karena saya nggak terlalu suka yang manis-manis. Jadi, kue ini untuk pak Pandi saja,"

Cold Teacher (END!)Where stories live. Discover now