*:..。o○ Hinata Shouyou x Reader ○o。..:*

93 13 0
                                    

❃.✮:▹ Silent Girl ◃:✮.❃
☆ Hinata Shouyou x Silent! Reader ☆
★ Start ★

.
.
.

Kini aku sudah tak peduli lagi. Entah itu tentang hari ini ataupun hari esok yang masih belum pasti, aku sudah tidak peduli lagi. Aku sudah lelah untuk menjalani semuanya. Dirumah aku tinggal sendiri--ah, sebenarnya tidak sendiri sih... Aku masih tinggal dengan kedua orang tuaku yang bisa dibilang gila kerja. Mereka pulang hanya dua atau tiga kali dalam sebulan. Sekalipun mereka pulang, rumah akan menjadi sangat berisik dengan umpatan serta makian dan suara lemparan benda.

Ketika pulang, kedua orang itu selalu asyik bertengkar tanpa menyadari kehadiranku seolah aku memang tak pernah ada di dekat mereka. Tapi biarlah, mungkin itu memang yang terbaik. Maksudku, kalau mereka menyadari kehadiranku, bisa saja kan aku jadi sasaran empuk untuk meluapkan amarah mereka?

Di sekolah pun ku rasa kehadiranku sama hal nya dengan hantu yang seringkali dianggap tak ada oleh orang-orang di kelasku. Karena telah biasa dengan hal itu, ku rasa aku tak keberatan dengan itu. Lagipula, aku juga malas untuk berbicara--apalagi jika harus berbicara panjang lebar.

Dulu aku memang pernah mendengar kalau masa SMA itu adalah masa-masa paling indah. Tapi nyatanya bagiku terasa biasa saja. Apa mungkin karena aku yang tidak memiliki teman? Entahlah...

Ah, tapi itu bukan berarti aku sama sekali tidak memiliki satu orang pun teman. Dari TK hingga SMA, sebenarnya aku memiliki seorang teman yang hampir selalu menempel padaku dan mengikutiku. Jika ditanya kenapa terus mengikutiku, maka dia hanya akan menjawab kalau dia tidak akan membiarkanku kesepian.

Padahal bel istirahat telah berbunyi, tapi kenapa mereka masih di kelas? Dan mengapa mereka malah mengobrol berisik seperti itu? Jadinya kan aku tidak bisa tenang membaca novel.

Daripada sibuk berkeluh kesah sendiri dalam hati, aku memutuskan untuk keluar dari kelas dan menuju atap untuk bisa membaca novel dengan lebih leluasa.

"[Nameee]!!"

Tanpa menoleh pun aku sudah tahu siapa yang menyerukan namaku sambil berlari melesat kearahku--siapa lagi kalau bukan kepala jeruk ? Ah, maaf, maksudku Shouyou.

Aku menghentikan langkahku. Dan saat baru saja aku berbalik ke belakang untuk melihat sosoknya, dia langsung memelukku tiba-tiba hingga kami jatuh dengan punggungku yang menghantam lantai terlebih dahulu.

Shouyou yang sepertinya kaget langsung melepaskan pelukannya,

"Whoaaa, maaf [Name]! Punggungmu pasti sakit ya?" tanyanya dengan nada panik.

Aku ikut berdiri dan mengulas sebuah senyuman tipis,

"Sakit sih, tapi tidak masalah." kataku.

"Ngomong-ngomong kau mau kemana?" tanya Shouyou mengalihkan topik pembicaraan agar tidak terasa canggung lagi.

"Atap." jawabku singkat.

"IKUT!" katanya kelewat bersemangat.

"Tidak boleh." tukasku.

Ayolah... Aku hanya ingin membaca dengan tenang sendirian. Kalau dia ikut, yang ada dia malah terus mengajakku mengobrol hingga akhirnya aku tidak bisa membaca novelnya lagi.

Our Stories (Anime ver) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang