60. disgusting dinner

Start from the beginning
                                    

Jika ayahnya memanggil dengan sebutan nama lengkap, itu berarti tanda bahaya besar bagi Stella yaitu antara tidak dikasih uang jajan merah dan tidak mengajak jajan sebelum sampai di sekolah.

Keterdiaman Stella membuat Sugiono berhasil lari lagi tetapi Stella tidak mempedulikannya.

" Gak malu keliling kompleks cuman pake popok doang?" Tanya Rai garang.

" Trus kalo dimarahi bakalan ngomong mommy ama daddy gak cayang Lea." Lanjut Gio menirukan nada cadel putrinya.

Stella menghela nafas lalu berdiri seraya mengangkat sebelah tangannya. " Cabal, cabal. Cekalang Lea mau LALI WOIII..."

detik berikutnya balita nakal itu sudah berlari melewati orangtuanya dengan tawa kecil meskipun lemak di pantat dan perutnya ikut menari.

" KEJAL LEA.... YANG BICA TANGKAP LEA, BAKALAN LEA KACIH PELMEN." Stella berhenti sejenak seraya berteriak lalu kembali berlari.

" Anak siapa sih tuh?" Tanya Gio tak habis pikir.

" Tes DNA lagi yuk kak." Ajak Rai.

Di sisi lain, Stella menoleh ke belakang dan melihat Rai juga Gio tidak mengejarnya tapi hanya memantaunya saja. Lantas, bocil tersebut bersembunyi di balik tembok pagar rumah orang meskipun ia sudah dilihat kedua orangtuanya.

Ketika langkah Rai dan Gio mendekat, Stella segera mengagetkan.
" DUALLLL....."

lalu kembali berlari dipenuhi tawa walau tidak ada yang lucu sama sekali bahkan Rai dan Gio tidak terkejut juga.

" HALUKAAA..." panggil Stella saat melintasi rumah Haruka dan melihat temannya itu sudah rapi mengenakan pakaian untuk ke sekolah.

Haruka yang sedang asik mengelus bulu anjing peliharaannya lantas menoleh dan mendekat kepada ketua the rongsokan yang hanya mengenakan popok.

" Kamu gak cekolah?" Tanya Haruka merasa malu melihat penampilan ketua mereka.

" Liat tuh, Haruka udah cantik mau berangkat sekolah. Lea malah masih asik main lari-larian kayak tuyul aja." Ujar Rai yang mendekat.

" Tapi Lea lebih antik dali haluka kan, mommy?" Tanya Stella.

Rai tidak menjawab, ia hanya tersenyum jahil saja.

" Iya kan, daddy?" Tanya Stella beralih kepada Gio.

" Yes, my beautiful princess." Jawab Gio seraya menggendong Stella tinggi-tinggi dan mendudukkan di atas pundaknya.

" LEA TINGGI BANGET WOII. MOMMY AMA HALUKA KECIL BANGET." teriak Stella heboh sambil mencengkram rambut ayahnya.

Lalu mereka kembali melanjutkan perjalanan setelah Stella melambaikan tangan kepada Haruka.

" Hitung satu sampai sepuluh dulu." Perintah Gio seraya memegang kaki putrinya.

" Atu, dua, tiga, empat, lima, enam, cembilan, cepuluh, cembilan, cepuluh." Jawab Stella semangat.

" Ketua geng tapi gak lancar hitung satu sampai sepuluh." Omel Rai mencubit gemas paha putrinya.

" Itu lancal kok, iya kan daddy?" Tanya Stella.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Where stories live. Discover now