54. want her to wake up

83.6K 15.3K 7.1K
                                    

Anzhjsjsn?

Nshsjshu, makshngeko angd kajdn kajdn msjdj nznsk jxjdnsn nznzk😉

Nsjsjk jehskajdnnd👍

⚔️⚔️⚔️


" Anak sialan. Darimana saja kamu? Apa kau pikir dengan pergi ketika istri sedang koma dan anak ditelantarkan, kau merasa keren?" Aryo yang baru keluar dari ruangan VVIP itu bersedekap dada melihat kedatangan sang anak dengan penampilan orang yang stress.

Gionatan mengusap wajah dengan kasar lalu menghela nafas berat. Ia tidak ada selera untuk bertengkar dengan ayahnya dan juga masih belum siap masuk kedalam ruangan untuk kembali melihat wajah pucat sang istri yang masih tertidur lelap selama hampir dari dua minggu ini.

" Gimana keadaan Rai?" Tanya Gio datar.

" Jangan berharap informasi dari daddy. Seharusnya kau yang pertama mendapat kabar tentang bagaimanapun keadaan Rai karena kau suaminya." Balas Aryo sinis.

Gio duduk di kursi tepat di samping pintu luar ruangan tersebut. Ia kembali mengusap wajah dengan kasar ditemani rasa sesak di dadanya ketika mengingat sudah hampir dua minggu ini ia menenangkan diri tetapi tetap tidak mendapatkan ketenangan yang sesungguhnya.

" Bahkan Stella saja selalu menangis mencari-cari kedua orangtuanya." Ujar Aryo menekankan kembali kesalahan sang anak.

" Tidak usah sok-sokan pergi dengan alasan depresi dan butuh ketenangan. Dengan seperti itu apa kau pikir istri mu akan bangun dan mencari mu? Cih, minimal ganteng lah." Aryo berdecih.

Gio melirik mematikan kepada ayahnya itu yang semakin tua semakin rewel.
" daddy mending balik aja ke Amerika."

" daddy memang sangat ingin kembali ke Amerika. Jika saja diamond space tidak ricuh karena kau tiba-tiba hilang dan juga menantu daddy yang koma, daddy juga tidak akan ke sini. Kau pikir daddy tahan di sini dengan hampir setiap hari di roasting oleh cucu sendiri." Curhat Aryo.

" Stella keadaannya gimana?" Tanya Gio dengan nada lemah. Tidak ada semangat pada lelaki itu, nada pelan, lingkaran hitam di sekitar mata, wajah pucat dan penampilan yang acak-acakan.

" Jumpai saja ke rumah. Dia tidak mau makan kecuali disuapi oleh mu."

" Maafin daddy, sayang." Batin Gio. Ia tidak sanggup meninggalkan putrinya selama beberapa hari ini tetapi lebih tidak sanggup terlihat hancur di hadapan sang anak dan tidak sanggup ketika nanti Stella mengatakan rindu kepada Rai.

" Pulang lah dan jangan pergi lagi. Ada empat nyawa yang membutuhkan mu. Rai, Stella dan dua bayi kembar kalian. Jika sudah benar-benar tenang, kembali datang ke sini dan beritahu kepada daddy dan kedua mertua mu nama anak kembar kalian." Ujar Aryo mengusap rambut putranya.

" Bocah ini sudah besar. Sudah menjadi ayah." Batin Aryo dengan tatapan dalam melihat darah dagingnya.

Gionatan akhirnya mengangguk, ia pun berdiri bersiap untuk pulang ke rumah menjumpai putrinya daripada melihat kondisi sang istri yang semakin menambah rasa sesak di dadanya.
" Gio pergi dulu, gak usah liatin Gio kayak gitu. Entar naksir."

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang