4. the pelet of fang.

126K 16.6K 2K
                                    

Budidayakan vote sebelum baca👍
Budidayakan coment next setelah membaca👍
Budidayakan ikan lele juga👍

Happy reading 👍

️⚔️⚔️⚔️

Selamat datang di keluarga Gionatan Angkasa. Jika kalian mendengar orangtua membacakan dongeng kepada anaknya, maka kali ini beda atau unik sebab anak yang akan membacakan dongeng kepada orangtuanya.

Sekarang Gionatan dan Raisya kompak mendengus ketika melihat putri mereka sudah siap sedia mengambil posisi yang nyaman untuk mendongeng. Tidak perlu dibacakan sampai akhir pun sepasang suami-istri tersebut sudah tau bagaimana endingnya nanti, yang pasti pangeran akan bahagia dengan princess.

" Udah ciap?" Tanya Stella semangat kepada orangtuanya di balas dengan anggukan malas. Mereka bertiga kini rebahan di atas kasur bercorak fang milik putrinya dengan Stella berada diantara Rai dan Gio. Sebenarnya ketika balita itu berdongeng tidaklah jelas ibaratkan presentasi si Yanto. Ngawur semua, topik tentang A bisa lari ke X. Yang jelas itu palingan bagian akhir saja ketika nada cadel terdengar
" melekapun idup bahagia."

Tapi melihat senyum lugu putrinya saat mendongeng membuat Gio dan Rai menuruti saja walau tersiksa batin. Salah satu jurus andalan mereka ketika tidak tahan mendengarkan dongeng adalah pura-pura tidur. Si kecil menggemaskan itu akan merasa bahagia jika kedua orangtuanya sudah tertidur, ia merasa berhasil menceritakan dongeng indah membuat mereka yang mendengar bisa tertidur.

Seperti sekarang ini, tidak perlu author tulis apa yang dibacakan Stella karna takut kalian yang baca bisa memiliki kelainan mental. Yang penting sekarang Gio dan Rai sudah pura-pura tertidur membuat Stella bertepuk tangan gembira. Ia akhirnya ikut memejamkan mata dan beberapa detik kemudian terlelap.

Mereka yang berpura-pura tidur kompak membuka mata lega. Rai mengecup seluruh wajah putrinya dengan perasaan gemas walau balita itu sedikit terusik namun kembali tenang. Berbeda dengan Gio yang hanya tersenyum tipis, ia mencium hidung putrinya lalu beranjak dari sana diikuti Rai dari belakang.

" Anak kamu tuh.." ujar Rai menggandeng lengan berotot suaminya.

" Iyalah." Balas Gio singkat.

Mereka memasuki kamar pribadi lalu kompak naik ke atas kasur. Bedanya Gio bersandar pada kepala kasur dengan laptop di pangkuannya sedangkan Rai langsung merebahkan diri ke samping menghadap cowok tampan itu. Terlihat mata tajam tersebut sedang serius membaca dokumen di laptop sambil sesekali mengetikkan sesuatu.

" Kak!" Panggil Rai namun tidak mendapat jawaban.

" KAK!"

" Why?" Akhirnya ditanggapi juga.

" ck, sok cuek banget sih." Kesal Rai. Ia mendekatkan diri agar bisa mengintip selingkuhan suaminya itu yang tak lain adalah dokumen.

" Nanti aku pengen anak cowok. Kan jadi lengkap, ada cewek ada cowok juga." Ujar Rai semangat.

Gio tersenyum miring tanpa mengalihkan perhatian ke arah lain.
" Lea katanya gak mau adek."

" Ngaco kamu, kan kemarin dia yang minta." Balas Rai.

" Kemarin dia juga berubah pikiran karna hasutan daddy. Katanya kalo dia punya adek, kita gak bakalan sayang sama dia lagi." Jelas lelaki itu.

Rai merubah posisi menjadi duduk seraya menatap Gio dengan tatapan dilema. " Trus gimana dong? Kemarin kan kamu gak pake penga_"

" Kita liat satu Minggu ini. Kalo kamu hamil juga gak apa-apa. Ntar aku hipnotis Lea biar dia mau." Potong Gio tanpa adanya beban.

GIONATAN 2: Harta, Takhta, Stella. (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang